BAB 1. LISTRIK STATIS
1.
Mulanya
atom didefinisikan sebagai partikel zat yang ukurannya paling kecil dan tidak
dapat dibagi-bagi lagi.
Namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan ternyata
atom masih dapat dibagi-bagi lagi.
2.
Atom
terdiri dari:
a.
Inti
atom (nukleus) tersusun dari:
·
Proton
: partikel bermuatan positif (+)
·
Neutron
: partikel tidak bermuatan
b.
Elektron:
partikel yaang bermuatan negatif (-)
Elektron mengelilingi inti atom. Elektron dapat
lepas dari lintasannya dan berpindah ke atom lain.
3.
Berdasarkan
jenis muatannya, atom dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a.
Atom
bermuatan positif : jumlah proton > jumlah elektron (atom kekurangan elektron)
b.
Atom
bermuatan netral : jumlah proton = jumlah elektron
c.
Atom
bermuatan negatif : jumlah proton < jumlah elektron (atom kelebihan elektron)
4. Gejala kelistrikan
pertama kali diselidiki oleh Thales of Miletus.
Dia melakukan percobaan dengan menggosok batu ambar dengan kain wol,
ternyata batu ambar dapat menarik benda-benda kecil di sekitarnya.
Contoh gejala kelistrikan dalam
kehidupan sehari-hari:
·
Terdengarnya
suara gemerisik saat menyetrika pakaian yang terbuat dari bahan campuran
poliester atau tetoron.
·
Terdengarnya
suara gemerisik saat menyisir rambut kering dengan sisir plastik.
·
Terjadinya
petir / halilintar.
5. Pemberian muatan listrik
pada benda dapat dilakukan dengan cara:
a. Menggosok
No.
|
Benda
yang menggosok
|
Benda
yang digosok
|
Muatan
benda
|
Keterangan
|
i.
|
Kain wol
|
Penggaris
plastik
|
Ø Kain wol = positif (+)
Ø Penggaris plastik =
negatif (-)
|
Elektron berpindah dari
kain wol ke penggaris plastik
|
ii.
|
Kain wol
|
Sisir plastik
|
Ø Kain wol = positif (+)
Ø Sisir plastik = negatif
(-)
|
Elektron berpindah dari
kain wol ke sisir plastik
|
iii.
|
Kain wol
|
Ebonit
|
Ø Kain wol = positif (+)
Ø Ebonit = negatif (-)
|
Elektron berpindah dari
kain wol ke ebonit
|
iv.
|
Kain sutera
|
Kaca
|
Ø Kain sutera = negatif
(-)
Ø Kaca = positif (+)
|
Elektron berpindah dari
kaca ke kain sutera
|
b. Induksi adalah pemisahan
muatan listrik pada suatu benda karena benda tersebut didekati benda lain yang
bermuatan listrik.
·
Jika
benda A netral didekatkan dengan benda B yang bermuatan positif, maka
elektron benda A akan berpindah ke ujung yang paling dekat dengan benda B,
sehingga benda A bermuatan negatif.
|
|
·
Jika
benda A netral didekatkan dengan benda B yang bermuatan negatif, maka
elektron akan berpindah ke ujung yang yang paling jauh dengan benda B,
sehingga benda A bermuatan positif.
|
|
c. Sentuhan
Suatu konduktor bermuatan
disentuhkan pada konduktror lain yang tidak bermuatan, maka konduktror akan
saling berbagi muatan sehingga konduktor yang semula tidak bermuatan menjadi
bermuatan.
6. Interaksi benda-benda
bermuatan listrik
Ø Dua benda yang bermuatan
listrik sama jika didekatkan akan tolak-menolak.
Contoh : penggaris plastik (-)
didekatkan dengan ebonit (-) akan tolak-menolak.
Ø Dua benda yang bermuatan
listrik berbeda jika didekatkan akan tarik-menarik.
Contoh : kain wol (+) didekatkan
dengan sisir plastik (-) akan tarik menarik.
7. Hukum Coulomb : “ Besar
gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda bermuatan listrik,
berbanding lurus dengan masing-masing muatan listrik dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara kedua benda yang bermuatan.”
Rumus:
Keterangan:
Keterangan: F = gaya tarik-menarik/gaya
tolak-menolak/gaya Coulomb (N)
k = konstanta pembanding = 9x109
Nm2/C2
Q1, Q2 = besar
muatan listrik 1 dan 2 (C)
r = jarak antara dua muatan (m)
Mencari besaran lain:
·
·
·
|
Mula-mula
|
Akhir
|
|
r diperbesar n kali
|
r
diperkecil
kali
|
||
Muatan 1
|
Q1
|
Q1
|
Q1
|
Muatan 2
|
Q2
|
Q2
|
Q2
|
Jarak
|
r
|
r’
= nxr
|
r’
=
|
Gaya
|
F
|
F’=
|
F’
=
|
Catatan
|
|
1 µC = 10-6
C
1 cm = 10-2
m
1 mm = 10-3
m
|
§ Tanda positif (+) atau tanda
negatif (-) tidak ikut dalam perhitungan.
§ Jika Q1dan Q2 berlawanan
tanda artinya F adalah gaya tarik-menarik.
§ Q1dan Q2 sama tanda
artinya F adalah gaya tolak-menolak.
|
8. Contoh
soal tentang Gaya Coulomb
Contoh soal 1
Dua
muatan sejenis besarnya +4x10-6
C dan +6x10-6 C terpisah sejauh 6 cm. Berapa gaya Coulomb yang
dialami kedua muatan ? (k = 9x109
Nm2/C2)
Penyelesaian:
Diketahui: Q1 = +4x10-6 C
Q2 = +6x10-6
C
r = 6 cm = 6x10-2
m
k = 9x109 Nm2/C2
Ditanya :
F ?
Jawab :
=
Contoh soal 2
Dua muatan besarnya +3µC dan - 64µC mengalami gaya
Coulomb sebesar 27.000 N. Berapa jarak kedua muatan ? (k = 9x109 Nm2/C2)
Penyelesaian:
Diketahui : Q1 = +3µC
Q2 = - 64µC
F = 27.000 N
k = 9x109
Nm2/C2
Ditanya : r ?
Jawab :
Jadi, jarak kedua
muatan sejauh 8 mm.
Contoh 3
Dua muatan besarnya 5 µC dan Q2 belum diketahui besarnya terpisah
sejauh 3 mm dan mengalami gaya Coulomb sebesar 35.000 N. Tentukan besar Q2
? (k = 9x109
Nm2/C2)
Penyelesaian:
Diketahui : Q1 = 5 µC
r = 3 mm = 3 x 10-3 m
F = 35.000 N = 35x103 N
k = 9x109
Nm2/C2
Ditanya : Q2 ?
Jawab :
Jadi, besar Q2 adalah 7x10-6 C.
Contoh 4
Dua muatan berjarak sejauh r memiliki gaya Coulomb
sebesar DF. Berapa besar gaya Coulomb jika kedua muatan jaraknya diubah menjadi
3 kali semula ?
Penyelesaian :
Jarak diperbesar n kali maka F’ =
Diketahui n = 2 maka F’ =
9. Medan
listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih dipengaruhi
oleh gaya listrik.
Gaya listrik adalah gaya tarik-menarik atau
tolak-menolak antara dua benda bermuatan listrik.
Benda bermuatan listrik yang menghasilkan medan
listrik disebut muatan sumber.
Medan listrik dinyatakan dengan garis gaya listrik
dengan arah dari muatan listrik positif ke muatan negatif.
Garis gaya listrik pada muatan positif mengarah ke
luar, dan pada muatan muatan negatif mengarah ke dalam.
Gambar garis gaya antara Gambar garis gaya antara
Muatan positif dan negatif dua muatan positif
|
Rumus:
atau
Keterangan: E =
kuat medan listrik (N/C)
F = gaya Coulomb (N)
Q = besar muatan listrik (C)
k = konstanta pembanding = 9x109
Nm2/C2
r = jarak muatan (m)
Kuat medan listrik dinyatakan dengan kerapatan
garis-garis gaya listrik. Semakin besar kuat medan listrik maka semakin rapat
garis gaya listriknya.
10. Energi
potensial listrik adalah energi / usaha yang diperlukan untuk
memindahkan muatan listrik dari suatu titik ke titik lainnya.
Rumus:
Keterangan : V = potensial listrik (V)
W = energi listrik (J)
Q = muatan listrik (C)
11. Elektroskop
|
Fungsi elektroskop ada 2, yaitu:
a.
Untuk mengetahui ada tidaknya muatan listrik pada
sebuah benda.
Cara
kerja:
Elektroskop
yang tidak bermuatan, daun-daunnya akan tertutup. Jika elektroskop disentuhkan
pada benda yang bermuatan listrik maka daun-daunnya akan terbuka.
b.
Untuk mengetahui jenis muatan listrik suatu benda,
Cara
kerja:
Elektroskop
diberi muatan tertentu lalu didekatkan dengan sebuah benda.
ü Jika daun
elektroskop terbuka berarti muatan benda sama dengan muatan elektroskop.
ü Jika daun
elektroskop tertutup berarti muatan benda berbeda dengan muatan elektroskop.
12. Proses
terjadinya petir (halilintar) dan guntur.
Awan yang bermuatan listrik dapat menginduksi awan
lain/bagian bumi, akibatnya awan lain/bagian bumi tersebut bermuatan listrik
yang jenisnya berlawanan dengan awan yang menginduksi sehingga terjadi gaya
tarik-menarik. Bila gaya tarik-menarik cukup besar akan terjadi perpindahan
muatan listrik yang diikuti energi panas dan cahaya yang disebut petir. Petir menyebabkan pemuaian udara
yang mendadak sehingga menghasilkan bunyi ledakan menggelegar yang disebut guntur.
13. Penangkal
petir berfungsi melindungi gedung dari sambaran petir.
Penangkal petir berupa sebatang logam tembaga berujung
runcing yang diletakkan pada bagian atap gedung dan ujung bawahnya dihubungkan
dengan lempeng logam yang ditanam di dalam tanah.
Cara
kerja penangkal petir:
Ø
Loncatan elektron dari awan mengalir melalui penangkal
petir dan masuk ke dalam tanah.
Ø
Molekul-molekul udara bermuatan listrik positif yang
berkumpul di sekitar ujung runcing penangkal petir akan mengalir keluar
sehingga muatan listrik induksi pada atap gedung berkurang dan sebagian muatan
negatif pada awan menjadi netral. Maka kemungkinan sambaran petir dapat
diperkecil.
14.
Generator
Van de Graff merupakan mesin pembangkit listrik yang biasa dipakai
untuk penelitian di laboratorium.
Bagian-bagian generator Van de Graff
|
Gambar generator Van de Graff
|
·
Dua ujung lancip yang terdapat di bagian atas dan
bawah.
·
Sebuah silinder logam yang terdapat di bagian bawah.
·
Sebuah silinder politen yang terdapat di bagian
atas.
·
Sabuk karet yang menghubungkan kedua silinder.
·
Konduktor berongga berbentuk bola (kubah)
|
|
Prinsip
kerja generator Van de graff:
Silinder logam bawah dijalankan dengan motor listrik
sehingga menggerakkan sabuk karet. Gerakan tersebut menimbulkan gesekan antara
sabuk karet dengan silinder logam bagian bawah menghasilkan muatan listrik
negatif, sedangkan gesekan antara sabuk karet dengan silinder politen bagian
atas menimbulkan muatan listrik positif pada sabuk karet. Gerakan sabuk karet
ke atas membawa muatan negatif mengalir ke kubah melalui ujung lancip di bagian
atas sehingga elektron akan tersebar ke seluruh permuakaan kubah. Sedangkan
gerakan sabuk karet ke bawah membawa muatan positif mengalir ke tanah melalui
ujung lancip di bagian bawah untuk dinetralkan.
Jika sabuk karet bergerak terus-menerus menghasilkan
muatan negatif yang mengalir ke kubah, maka terbentuk muatan listrik yang besar
pada kubah generator Van de Graff.
BAB 2. LISTRIK DINAMIS
1.
Arus
dinamis adalah aliran muatan-muatan listrik dalam suatu penghantar.
Arus listrik mengalir dari potensial tinggi (kutub
positif) ke potensial rendah (kutub negatif).
Arus listrik akan mengalir dalam suatu rangkaian
jika:
·
Rangkaian
tertutup
·
Ada
sumber arus listrik
·
Ada
beda potensial sehingga terjadi perpindahan elektron
Elektron berpindah dari potensial rendah ke
potensial tinggi
Contoh
menentukan arah arus listrik dan arah arus elektron
|
2.
Kuat
arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu
penghantar tiap satuan waktu.
|
Sehingga Q = n x e
Keterangan :
I = kuat arus listrik (A)
Q = besar muatan listrik (C)
t = waktu (s)
e = besar muatan 1 elektron = 1,6 x 10-19
C
Catatan : 1 Ampere diartikan
sebagai besarnya muatan listrik 1 Coulomb yang mengalir melalui penghantar
setiap sekon.
Contoh soal:
Sebuah lampu mengalirkan muatan listrik sebesar
7.200 C. Jika dinyalakan selama 1 jam, berapa kuat arus listrik dan jumlah
elektron yang mengalir pada lampu? (e = 1,6 x 10-19 C)
Penyelesaian:
Diketahui : Q = 7.200 C
t = 1 jam = 3.600 s
Ditanya : a) I = ......?
b) n = .....?
Jawab :
a)
b)
c) Jadi, lampu mengalirkan
arus listrik sebesar 2 A dan elektron sebanyak 4,5x1022 elektron.
3.
Amperemeter
merupakan alat ukur kuat arus listrik.
Ø Lambang Amperemeter dalam
rangkaian listrik :
Ø Cara pemasangan
Amperemeter : Amperemeter harus dipasang seri
dengan peralatan listrik yang akan diukur.
Ø Cara pembacaan nilai pada
Amperemeter :
Rumus:
|
Contoh soal:
|
Diketahui : skala ukur
= 9 A
Skala maksimum = 25 A
Batas ukur = 5 A
Ditanya : I = .....?
Jawab :
Jadi, kuat arus yang
terbaca pada Amperemeter sebesar 1,8 A
|
4.
Beda
potensial / tegangan adalah banyaknya energi listrik yang diperlukan untuk
mengalirkan muatan listrik dari titik yang potensialnya tinggi ke titik yang
potensialnya rendah.
Rumus:
|
Keterangan :
V = beda potensial / tegangan
listrik (V)
W = energi listrik (J)
Q = besar muatan listrik (C)
Catatan :
1 Volt diartikan sebagai besarnya
energi listrik 1 joule yang digunakan untuk memindahkan muatan listrik 1
Coulomb.
Contoh soal:
Suatu penghantar memerlukan
energi listrik sebesar 30 joule untuk memindahkan muatan sebesar 6 Coulomb dari
titik A ke titik B. Berapa beda potensial antara titik A dan titik B ?
Penyelesaian:
Diketahui : W = 30 J
Q = 6 C
Ditanya : V = ....?
Jawab
:
Jadi, beda potensial
antara titik A dan titik B sebesar 5 volt.
5.
Voltmeter
merupakan alat untuk mengukur beda potensial / tegangan listrik.
Ø Lambang voltmeter dalam
rangkaian listrik :
Ø Cara pemasangan voltmeter
: voltmeter harus dipasang paralel dengan
alat listrik yang akan diukur beda potensialnya.
Ø Cara pembacaan nilai pada
voltmeter:
Rumus:
Ø
|
Contoh soal:
Nilai yang terukur: V=
6.
Hukum
Ohm berbunyi : “Kuat arus yang mengalir
pada suatu penghantar dalam rangkaian tertutup sebanding dengan beda potensial listrik
antara kedua ujung penghantar.”
Rumus:
atau
Keterangan:
R
= hambatan listrik (Ω)
V
= beda potensial atau tegangan listrik (V)
I
= kuat arus listrik (A)
Catatan:
1 Ohm diartikan sebagai besarnya
beda potensial yang dibutuhkan di antara ujung-ujung penghantar untuk
mengalirkan arus listrik sebesar 1 Ampere.
Alat ukur hambatan disebut Ohmmeter.
Gambar
arus listrik dalam rangkaian
|
Contoh soal:
Suatu kawat penghantar kedua
ujungnya memiliki beda potensial sebesar 6 volt mampu mengalirkan arus listrik
sebesar 2 A. Berapa hambatan kawat penghantar tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui : V = 6 V
I = 2 A
Ditanya : R = .......?
Jawab :
Jadi, hambatan kawat penghantar
tersebut sebesar 3 Ω.
7.
Penerapan
Hukum Ohm dalam kehidupan sehari-hari
Filamen lampu pijar yang telah
putus terkadang bisa tersambung kembali dengan cara digoyang-goyangkan secara
perlahan-lahan. Nyala lampu yang tersambung tersebut menjadi lebih terang
karena filamen yang terputus menjadi lebih pendek sehingga hambatannya menjadi
lebih kecil. Maka kuat arus menjadi lebih besar, akibatnya nyala lampu menjadi
lebih terang.
8.
Hambatan
kawat penghantar
Faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya hambatan kawat penghantar:
·
Hambatan
jenis kawat penghantar : makin besar hambatan jenis kawat penghantar makin
besar hambatannya.
·
Panjang
kawat penghantar : makin panjang kawat penghantar makin besar hambatannya.
·
Luas
penampang kawat penghantar : makin luas penampang kawat penghantar makin kecil
hambatannya.
Rumus:
Keterangan :
R = hambatan kawat (ohm atau Ω)
=
hambatan jenis kawat (Ω.m)
l = panjang kawat (m)
A = luas penampang kawat (m2)
Contoh soal 1:
Sebuah kawat tembaga mempunyai
panjang 25 m, luas penampang 5 mm2 dan hambatan jenis sebesar 1,68 x 10-8Ω.m. Berapa hambatan
kawat tembaga tersebut ?
Penyelesaian:
Diketahui : l = 25 m
A = 5 mm2 = 5 x 10-6
m2
=
1,68 x 10-8 Ω.m
Ditanya: R =.......?
Jawab:
Jadi, hambatan kawat tembaga
tersebut sebesar 8,4 x 10-2 Ω
Contoh soal 2:
Dua buah kawat terbuat dari bahan
yang sama dan mempunyai luas penampang yang sama. Panjang kawat pertama = 5 x
panjang kawat kedua. Jika hambatan kawat pertama sebesar 150 Ω, berapa hambatan
kawat kedua ?
Penyelesaian:
Diketahui:
(karena terbuat dari bahan yang sama)
A1 = A2
L1
= l2
R1 = 150 Ω
Ditanya : R2 = ...?
Jawab:
→
→ 5.R2
= 150 → R2 =
Jadi, hambatan kawat kedua
sebesar 30 Ω.
9.
Pengaruh
penggunaan kawat penghantar yang panjang pada jaringan listrik PLN
Penggunaan kawat penghantar yang
panjang menyebabkan turunnya tegangan sehingga arus listrik yang mengalir
kecil. Oleh karena itu diperlukan tegangan yang tinggi untuk mengalirkan arus
listrik agar dapat dinikmati oleh masyarakat yang jarajnya jauh.
10. Berdasarkan daya
hantarnya listrik (konduktivitas listrik), bahan dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. Konduktor adalah bahan
yang mudah menghantarkan arus listrik.
Ciri-ciri bahan konduktor:
·
Hanbatan
jenisnya kecil
·
Gaya
tarik elektron pada kulit terluar terhadap inti atom lemah
Contoh konduktor: tembaga, perak,
aluminium, besi, air, tanah basah, tubuh manusia.
b. Semikonduktor adalah
bahan yang daya hantar listriknya berada di antara konduktor dan isolator.
Ciri-ciri bahan semikonduktor:
·
Elektron
pada kulit terluar terikat kuat oleh gaya inti atom, namun tidak sekuat pada
isolator
·
Pada
suhu kamar semikonduktor bersifat isolator dan pada suhu tertentu dapat berubah
menjadi konduktor.
Contoh semikonduktor : silikon,
germanium, karbon
c. Isolator adalah bahan
yang sulit atau bahkan tidak bisa menghantarkan arus listrik.
Ciri-curu bahan isolator:
·
Hambatan
jenisnya besar
·
Gaya
tarik elektron pada kulit terluar terhadap inti atom sangat kuat
Contoh isolator : plastik, karet,
kayukering, marmer, udara kering, porselen, mika
11. Hukum I Kirchoff berbunyi
: “Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke
suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik
cabang tersebut.”
Rumus : ∑ I masuk = ∑ I keluar
Keterangan:
∑ I masuk = jumalh
kuat arus listrik yang masuk titik percabangan (A)
∑ I keluar = jumalh
kuat arus listrik yang keluar titik percabangan (A)
Contoh soal:
Perhatikan gambar berikut !
Tentukan nilai I3
!
Penyelesaian :
I3 = I – I1
– I2 = 10 – 3 – 2 = 5
Jadi, I3
sebesar 5 A.
|
12. Rangkaian hambatan
listrik ada 3 jenis, yaitu:
a. Hambatan seri adalah dua hambatan atau
lebih yang disusun secara berurutan.
Hambatan seri berfungsi untuk
membagi tegangan listrik.
|
Rumus-rumus
yang berlaku:
Ø
Rs = R1 + R2 + R3
Ø
I = I1 = I2 = I3
Ø
V = V1 + V2 + V3
Ø
V1 = I1 x R1 atau V1 = I x R1
Ø
V2 = I2 x R2 atau V2
= I x R2
Ø
V3 = I3 x R3 atau V3
= I x R3
Ø
Keterangan:
Rs = hambatan total atau hambatan pengganti pada rangkaian seri (Ω)
|
Contoh
soal:
Perhatikan gambar berikut!
Jika R1 = 2Ω , R2
= 1Ω, dan R3 = 3Ω serta V = 6 V.
Tentukan:
a)
Hambatan pengganti
b)
Arus listrik yang mengalir pada rangkaian
c)
Beda potensial pada masing-masing hambatan
Penyelesaian:
Diketahui: R1 =
2Ω , R2 = 1Ω, dan R3 = 3Ω serta V = 6 V
Ditanya: a) Rs b) I c) V1, V2,
dan V3
Jawab:
a)
Rs = R1 + R2 + R3 = 2Ω + 1Ω + 3Ω = 6Ω
b)
c)
V1 = I x R1 = 1A x 2Ω = 2 V
V2 = I x R2
= 1A x 1Ω = 1 V
V3 = I x R3
= 1A x 3Ω = 3 V
b. Hambatan paralel adalah dua hambatan atau
lebih yang disusun secara berdampingan satu sama lainnya sehingga membentuk
rangkaian listrik bercabang dan memiliki lebih dari satu jalur arus listrik.
Hambatan paralel berfungsi untuk
membagi kuat arus listrik.
|
Rumus-rumus
yang berlaku:
Ø
Ø
I = I1 + I2 + I3
Ø
V = V1 = V2 = V3
Ø
Ø
Ø
Ø
Keterangan:
Rp
= hambatan total atau hambatan pengganti pada rangkaian paralel (Ω)
Jika R1
= R2 = R3 maka Rp =
|
Contoh soal:
Perhatikan gambar berikut!
Jika R1 = 6Ω , R2
= 12Ω, dan R3 = 4Ω serta V = 12 V.
Tentukan:
a)
Hambatan pengganti
b)
Arus listrik yang mengalir pada rangkaian
c)
Arus yang mengalir pada masing-masing hambatan
Penyelesaian:
Diketahui: R1 = 6Ω
, R2 = 12Ω, dan R3 = 4Ω serta V = 12 V
Ditanya: a) Rp b) I c) I1, I2,
dan I3
Jawab:
a)
b)
c)
c. Hambatan gabungan adalah tiga hambatan
atau lebih yang disusun secara seri dan paralel.
|
Rumus-rumus
yang berlaku:
Ø
Ø
Rtotal = R1 + Rp
Ø
I = I1 = I2 + I3
Ø
Ø
Ø
atau
Ø
atau
Ø
V = V1 + V2 atau V = V1
+ V3
Keterangan:
Rtotal
= hambatan total atau hambatan pengganti pada rangkaian seri dan paralel (Ω)
|
Contoh
soal:
Perhatikan gambar berikut!
Jika R1 = 6Ω , R2
= 10Ω, dan R3 = 15Ω serta V = 12 V.
Tentukan:
a)
Hambatan pengganti
b)
Arus listrik yang mengalir pada rangkaian
c)
Beda potensial antara titik a dan b serta c dan d
d)
Arus yang mengalir pada masing-masing hambatan
Penyelesaian:
Diketahui: R1 =
6Ω , R2 = 12Ω, dan R3 = 4Ω serta V = 12 V
Ditanya: a) Rtotal b) I c) Vab dan Vbc d) I1,
I2, dan I3
Jawab:
a)
Rtotal = R1 + Rp
= 6Ω + 6Ω = 12Ω
b)
c)
I = I1 = 1A
Vab = V1
= I x R1 = 1A x 6Ω = 6V
Vbc = V2
= V - V1 = 12V - 6Ω = 6V
d)
13. Tabel hambatan jenis
beberapa bahan
No.
|
Jenis
bahan
|
Hambatan
jenis (Ω.m)
|
a.
|
Konduktor
|
|
Perak
|
1,59 x 10-8
|
|
Tembaga
|
1,68 x 10-8
|
|
Emas
|
2,44 x 10-8
|
|
Aluminium
|
2,65 x 10-8
|
|
Besi
|
9,7 x 10-8
|
|
Platina
|
1,06 x 10-7
|
|
Raksa
|
9,8 x 10-7
|
|
Mangan
|
4,4 x 10-7
|
|
Baja
|
4,0 x 10-7
|
|
Timbal
|
2,1 x 10-7
|
|
Nikrom
|
1,2 x 10-6
|
|
b.
|
Semikonduktor
|
|
Karbon / grafit
|
3,5 x 10-5
|
|
Silikon
|
2,0 x 10-1
|
|
Germanium
|
4,5 x 10-1
|
|
Dioksid tembaga (CuO)
|
103
|
|
c.
|
Isolator
|
|
Kayu
|
108 - 1011
|
|
Kaca
|
109- 1012
|
|
Mika
|
1011- 1015
|
|
Karet
|
1013- 1016
|
|
Kuarsa
|
1018
|
14. Rangkaian komponen
listrik
a. Sakelar berfungsi untuk
memutuskan dan menyambung arus listrik yang mengalir dalam rangkaian listrik.
Sakelar dipasang seri dengan alat listrik utama.
b. Sekering berfungsi
memutus arus listrik saat terjadi korsleting
Korsleting (hubungan arus pendek)
adalah terjadinya arus yang mengalir dalam kabel tanpa mengalami hambatan atau
seharusnya kabel tidak terhubung menjadi terhubung karena isolasinya
terkelupas. Sekering dipasang seri dengan alat listrik utama.
Tujuan pemasangan sekering:
Ø
Mencegah bahaya lebih lanjut pada peristiwa
korsleting, misalnya: kebakaran atau kerusakan alat-alat listrik.
Ø
Mencegah pemakaian beban listrik yang berlebihan atau
penggunaan daya listrik yang melebihi ketentuan.
15. Simbol-simbol
komponen listrik
|
j.
sekering
|
|
BAB 3. SUMBER ARUS LISTRIK
1.
Sumber arus listrik adalah alat yang dapat
mengubah suatu energy menjadi energi listrik.
2.
Sumber arus listrik dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a.
Sumber arus listrik bolak-balik (AC = Alternating
Current) adalah sumber arus listrik yang menghasilkan arus listrik
yang dapat mengalir berbalik arah.
Contoh: generator dan dynamo arus bolak-balik
b.
Sumber arus listrik searah (DC = Direct Current) adalah
sumber arus listrik yang menghasilkan arus listrik yang mengalir satu arah.
Contoh: elemen kering (baterai), akumulator (aki), sel
Volta (elemen Volta), solar sel, dan dynamo arus searah.
3.
Elektrokimia adalah sumber arus listrik
searah yang dihasilkan dari reaksi kimia yang mengubah energi kimia menjadi
energi listrik.
a.
Elemen primer adalah
elemen yang setelah habis muatannya tidak dapat diisi kembali.
Elemen primer ada 2 jenis,
yaitu:
(1)
Elemen primer basah yaitu elemen primer yang menggunakan zat-zat kimia
sebagai bahan pereaksi berupa larutan.
Contoh: Elemen Volta dan
Elemen Daniel.
(2)
Elemen primer kering yaitu elemen primer yang menggunakan zat-zat kimia
sebagai bahan pereaksi berupa padatan.
Contoh: batu baterai
b.
Elemen sekunder adalah
elemen yang setelah habis muatannya dapat diisi kembali.
Elemen sekunder ada 2 jenis,
yaitu:
(3)
Elemen sekunder basah yaitu elemen sekunder yang menggunakan zat-zat kimia
sebagai bahan pereaksi berupa larutan.
Contoh: akumulator (aki).
(4)
Elemen sekunder kering yaitu elemen sekunder yang menggunakan zat-zat kimia
sebagai bahan pereaksi berupa padatan.
Contoh: baterai HP dan
baterai pada mainan anak-anak.
4.
Elemen Volta
Gambar
Elemen Volta
|
Keterangan
|
|
Bagian-bagian
elemen Volta
Ø Kutub positif (anoda)
terbuat dari tembaga (Cu)
Ø Kutub negatif (katoda)
terbuat dari seng (Zn)
Ø Larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H2SO4)
encer
Elemen Volta mempunyai beda potensial antara
kutub-kutubnya (tegangan listrik) sebesar ± 1 volt.
Pada saat elemen Volta dipakai terjadi perubahan
energi kimia menjadi energi kalor (panas) dan energi listrik.
Kelemahan
elemen Volta
Ø Arus yang mengalir kecil dan hanya sebentar karena
terjadi polarisasi. Polarisasi adalah timbulnya gelembung-gelembung gas
hidrogen yang menempel pada lempeng tembaga yang menyebabkan terhentinya arus
listrik.
Ø Kurang praktis karena mengandung larutan asam
sulfat encer yang dapat membasahi peralatan lain.
Ø Tidak dapat dipakai sebagai sumber tegangan
permanan.
Cara
kerja elemen Volta
Lempeng tembaga memiliki potensial tinggi,
sedangkan lempeng seng memiliki potensial rendah. Jika kedua lempeng logam
dihubungkan dengan lampu maka lampu akan menyala. Larutan elektrolit akan
bereaksi dengan tembaga menghasilkan gelembung-gelembung gas hidrogen (H2).
Gas hidrogen tidak dapat bereaksi dengan tembaga, sehingga hanya menempel dan
menutupi lempeng tembaga. Hal tersebut menghalangi aliran electron dari seng
menuju tembaga sehingga arus listrik hanya mengalir sebentar.
|
5.
Elemen Daniell
Gambar
elemen Daniell
|
Keterangan
|
|
Bagian-bagian Elemen Daniell
Ø Kutub positif (anoda)
terbuat dari tembaga (Cu)
Ø Kutub negatif (katoda)
terbuat dari seng (Zn)
Ø Larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H2SO4)
encer
Ø
Dispolarisator terbuat dari tembaga sulfat (CuSO4)
untuk mencegah polarisasi gas hidrogen.
Ø Bejana
berpori untuk memisahkan larutan asam sulfat (H2SO4) encer dengan larutan tembaga
sulfat (CuSO4) sehingga ion-ion masih dapat mengalir dari
elektroda satu ke elektroda lainnya melalui larutan elektrolit dan
depolarisator.
|
6.
Batu
baterai / Elemen kering
Gambar
baterai
|
Keterangan
|
|
Bagian-bagian batu baterai
Ø Kutub positif (anoda)
terbuat dari karbon (C)
Ø Kutub negatif (katoda)
terbuat dari seng (Zn)
Ø Larutan elektrolit terbuat dari ammonium klorida
(NH4Cl)
Ø
Dispolarisator terbuat dari mangan dioksida (MnO2)
Batu
baterai mempunyai beda potensial antara kutub-kutubnya (tegangan listrik)
sebesar 1,5 volt.
Cara kerja batu baterai
Batang
karbon (C) mempunyai potensial tinggi, sedangkan lempeng seng (Zn) mempunyai
potensial rendah. Jika kedua elektroda itu dihubungkan dengan lampu maka
lampu akan menyala. Larutan elektrolit akan bereaksi dengan seng menghasilkan
gelembung-gelembung gas hydrogen (H2). Gas hydrogen akan bereaksi
dengan mangan dioksida (MnO2) menghasilkan air (H2O).
|
7.
Akumulator/aki
Gambar
aki
|
Keterangan
|
|
|
Bagian-bagian batu baterai
Ø Kutub positif (anoda)
terbuat dari timbal dioksida (PbO2)
Ø Kutub negatif (katoda)
terbuat dari timbal (Pb)
Ø Larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H2SO4)
encer
Ø Bejana terbuat dari karet keras/kaca
|
|
Proses pengisian
akumulator
Pada
saat aki digunakan terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik.
Pada anoda terjadi perubahan yaitu timbal dioksida (PbO2) menjadi timbal
sulfat (PbSO4) dan air (H2O).
Pada katoda terjadi
perubahan yaitu timbale (Pb) menjadi timbal sulfat (PbSO4).
Karena PbO2 dan
Pb masing-masing berubah menjadi PbSO4 maka kedua kutub memiliki
potensial yang sama sehingga arus listrik berhenti mengalir.
Terbentuknya air (H2O)
pada reaksi kimia menyebabkan kepekatan asam sulfat (H2SO4)
berkurang, sehingga mengurangi massa jenisnya. Keadaan ini yang dinamakan aki
kosong (habis).
|
||
Proses pengisian
akumulator/penyetruman akumulator
Pada
saat aki diestrum terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia.
Untuk
menyetrum aki diperlukan sumber tegangan DC lain yang memiliki beda potensial
yang lebih besar.
Anoda
sumber tegangan dihubungkan dengan anoda aki sehingga timbal sulfat (PbSO4)
berubah menjadi timbal dioksida (PbO2).
Katoda
sumber tegangan dihubungkan dengan katoda aki sehingga timbal sulfat (PbSO4)
berubah menjadi timbal (Pb).
Pada
penyetruman aki terjadi penguapan air (H2O) sehingga asam sulfat
(H2SO4) menjadi lebih pekat dan permukaan asam sulfat
(H2SO4) turun, sehingga perlu ditambah air aki lagi.
|
8.
Perbedaan
Gaya Gerak Listrik (GGL) dan Tegangan Jepit (Vj)
Ø
Gaya
gerak listrik (GGL) adalah beda potensial antara kutub-kutub sumber
tegangan sebelum mengalirkan arus listrik.
Gambar
GGL
|
Keterangan
|
|
Rumus umum: E = I(R+r)
Keterangan:
E =
gaya gerak listrik (V)
I = kuat arus (A)
R =
hambatan (Ω)
r =
hambatan dalam (Ω)
|
Ø
Tegangan
jepit (Vj) adalah beda potensial antara kutub-kutub sumber
tegangan pada saat mengalirkan arus listrik.
Gambar
tegangan jepit
|
Keterangan
|
|
Rumus umum: Vj = I.R atau Vj = E –I.r
Keterangan:
Vj =
tegangan jepit (V)
E = gaya gerak listrik (V)
I =
kuat arus (A)
R = hambatan (Ω)
r = hambatan dalam (Ω)
|
Contoh
soal
Perhatikan
gambar berikut!
Tentukan
besar tegangan jepit yang terukur pada voltmeter!
|
Penyelesasian:
Diketahui:
R1 =
4Ω, R2 = 8Ω, R3 = 6Ω, E = 12 V, dan r = 2Ω
Ditanya:
Vj ?
Jawab:
Rs
= 4Ω + 8Ω = 12Ω
→ Rp =
Vj
= I.Rp = 2A.4Ω = 8V
Jadi,
tegangan jepit yang terukur pada voltmeter adalah 8V.
|
9.
Hubungan
antara gaya gerak listrik (GGL) dan tegangan jepit (Vj)
Sumber arus listrik seperti baterai dan aki memiliki
hambatan dalam (r), sehingga ketika arus listrik dialirkan mengalami kehilangan
tegangan sebesar Vh. Maka nilai GGL selalu lebih besar dari pada
tegangan jepit (E > Vj)
Rumus: E = Vj + Vh
Keterangan:
E = GGL (V)
Vj = tegangan jepit (V)
Vh = tegangan yang hilang atau kerugian
tegangan (V)
10. Susunan elemen listrik atau sumber listrik arus searah
a.
Susunan
seri
Rumus-rumus
yang berlaku:
E total = E1 + E2 + …
+ En = n.E
r total = r1 + r2 + …
+ rn = n.r
Sehingga:
Keterangan:
I = kuat arus
(A)
E = gaya gerak
listrik (V)
R = hambatan (Ω)
r = hambatan
dalam (Ω)
n = banyak
elemen
b.
Susunan paralel
Rumus-rumus
yang berlaku:
E total = E1 = E2 = En
= E
→
Sehingga:
Keterangan:
I = kuat arus
(A)
E = gaya gerak
listrik (V)
R = hambatan (Ω)
r = hambatan
dalam (Ω)
n = banyak
elemen
11. Contoh-contoh
soal tentang susunan elemen listrik dan kerugian tegangan
(1)
Dua baterai masing-masing mempunyai GGL sebesar 1,5V
dengan hambatan dalam sebesar 0,5Ω dihubungkan dengan hambatan 14Ω secara seri.
Tentukan:
a)
Besar tegangan jepit
b)
Besar tegangan yang hilang
Penyelesaian:
Diketahui: E = 1,5V ; r = 0,5Ω ; R = 14Ω ; n = 2
Ditanya: a) Vj = ….?
b)
Vh = …?
Jawab:
a)
A
Vj = I.R = 0,2A x
14Ω = 2,8V
b)
E = Vj + Vh maka Vh =
E – Vj = (2x1,5) – 2,8 = 3
– 2,8 = 0,2 V
Jadi, tegangan jepit sebesar 2,8V dan tegangan yang
hilang sebesar 0,2V.
(2)
Dua baterai masing-masing mempunyai GGL sebesar 3V
dengan hambatan dalam sebesar 2Ω dihubungkan dengan hambatan 9Ω secara paralel.
Tentukan:
c)
Besar tegangan jepit
d)
Besar tegangan yang hilang
Penyelesaian:
Diketahui: E = 3V ; r = 2Ω ; R = 9Ω ; n = 2
Ditanya: a) Vj = ….?
b)
Vh = …?
Jawab:
a)
A
Vj = I.R = 0,6A x
9Ω = 5,4V
b)
E = Vj + Vh maka Vh =
E – Vj = (2x3) – 5,4 = 6 –
5,4 = 0,6V
Jadi,
tegangan jepit sebesar 5,4V dan tegangan yang hilang sebesar 0,6V.
BAB 4. ENERGI DAN DAYA LISTRIK
1.
Energi listrik adalah energi yang
dikeluarkan oleh sumber arus listrik untuk mengalirkan arus listri dalam
penghantar.
Rumus: W = VxIxt atau
W = IxRxIxt
atau
atau W = Pxt
Keterangan:
W = energi listrik (J)
V = tegangan listrik = beda potensial listrik (V)
I = kuat arus (A)
t = selang waktu (s)
R = hambatan listrik (Ω)
P = daya listrik (watt)
Catatan:
Ø
Satuan energi listrik dalam SI adalah joule (J). 1 KJ
= 1 kilojoule = 1.000 J
Ø
Satuan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari
adalah kilowatt hour (KWh).
1 Kwh = 1kilo x 1 watt x 1 jam = 1.000 x 1 watt x
3.600 sekon = 3.600.000 watt sekon = 3,6 x 106 J
Ø
Satuan energi dalam cgs adalah kalori atau disingkat
kal.
1 kal =
4,2 joule dan 1 joule = 0,24 kal
1kkal =
1 kilokalori = 4200 J
|
2.
Contoh-contoh soal tentang energi listrik
1)
Sebuah lampu tegangannya 220V mampu mengalirkan arus
listrik sebesar 3A selama 5 menit. Tentukan besar energi listrik yang
diperlukan oleh lampu?
Penyelesaian:
Diketahui: V = 220V
; I = 3A ; t = 5 menit =
5x60 sekon = 300 sekon
Ditanya: W=….?
Jawab: W = VxIxt = 220 x 3 x 300 = 198.000 J = 198 KJ
Jadi, energi listrik yang diperlukan lampu sebesar 198
KJ.
2)
Sebuah alat listrik hambatannya 300Ω digunakan selama
10 menit dan memerlukan energy listrik sebesar 5 KJ. Tentukan tegangan listrik
pada alat tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui: R = 300Ω
; W = 5KJ = 5.000J ; t = 10
menit = 10x60 sekon = 600 sekon
Ditanya: V =…..?
Jawab:
Jadi, tegangan listrik pada alat tersebut sebesar 50V.
3)
Sebuah setrika hambatannya 50Ω digunakan selama 15
menit dan memerlukan energi listrik sebesar 180KJ. Tentukan besar kuat arus
listrik yang mengalir pada setrika!
Penyelesaian:
Diketahui: R = 50Ω
; t = 15 menit = 15x60 sekon = 900 sekon ; W = 180KJ = 180.000J
Ditanya: I =….?
Jawab: W = I2xRxt maka
Jadi, kuat arus yang mengalir pada setrika sebesar 2A.
4)
Sebuah elemen pemanas mempunyai tegangan listrik
sebesar 220V dan kuat arus sebesar 3A. Jika elemen pemanas tersebut dicelupkan
ke dalam 2 kg air bersuhu 50C selama 7 menit dan kalor jenis air
4200J/kg0C, berapa suhu akhir air tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: V = 220 V Tawal = 50C
I = 3A
t = 7 menit = 7x60 sekon = 420 sekon
mair = 2 kg c air =
4200J/kg0C
Ditanya: T akhir =….?
Jawab: VxIxt = mxcx
Takhir =
Jadi, suhu akhir air tersebut adalah 380C.
3.
Daya listrik adalah jumlah energi listrik yang digunakan tiap
detik.
Rumus:
Keterangan:
W = energi listrik (J)
V = tegangan listrik = beda potensial listrik (V)
I = kuat arus (A)
t = selang waktu (s)
R = hambatan listrik (Ω)
P = daya listrik (watt)
Catatan:
Ø
Satuan daya listrik dalam SI adalah watt (W)
Ø
Satuan daya listrik untuk listrik yang besar adalah
kilowatt (KW) atau megawatt (MW)
1KW =
1000 watt = 103 W
1MW =
1.000.000 watt = 106 W
|
Ø
Satuan daya listrik yang lain adalah horse power (HP)
dimana 1 HP = 746watt
4.
Contoh-contoh soal tentang daya listrik
1)
Dua buah lampu disusun seri masing-masing mempunyai
hambatan 12Ω dan 8Ω dinyalakan pada tegangan 10V. Tentukan daya listrik pada
masing-masing lampu!
Penyelesaian:
Diketahui: R1 = 12Ω ; R2 = 8Ω ; V = 10V
Ditanya: a) P1
=…..?
b) P2 =…..?
Jawab:
Rs = R1 + R2 = 12Ω +
8Ω = 20Ω
a)
P1 = I2
x R1 = (0,5A)2 x 12Ω = 3W
b)
P2 = I2
x R2 = (0,5A)2 x 8Ω = 2W
Jadi, daya listrik pada
masing-masing lampu sebesar 3W dan 2W.
2)
Sebuah lampu bertuliskan angka 50W/220V.
a)
Apa artinya?
b)
Berapa hambatan lampu tersebut?
Penyelesaian:
a)
50W/220V artinya lampu tersebut akan menyala dengan
daya 50 watt jika dipasang pada tegangan 220 volt.
b)
Diketahui: P = 50W
dan V = 220V
Ditanya: R =….?
Jawab:
Jadi, hambatan lampu
tersebut adalah 968Ω.
3)
Sebuah lampu bertuliskan angka 60W/220V dipasang pada
tegangan 110V.
Berapa daya lampu sekarang?
Penyelesaian:
Diketahui: P1 = 60W ; V1 = 220V ; V2 = 110V
Ditanya: P2 =…..?
Jawab:
Jadi, daya lampu sekarang
sebesar 15W.
5)
Sebuah elemen pemanas dengan daya sebesar 70 watt
untuk memanaskan air selama 10 menit sehingga air mengalami kenaikan suhu
sebesar 200C.. Jika kalor jenis air 4200J/kg0C, berapa
massa air tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: P = 70 W
T= 200C
t = 10 menit = 10x60 sekon = 600 sekon c air = 4200J/kg0C
Ditanya: mair =….?
Jawab: Pxt = mxcx
Jadi, massa air tersebut adalah 0,5 kg.
5.
Menghitung pemakaian energi listrik dalam rumah tangga
Alat yang digunakan untuk mengukur pemakaian energi
listrik dalam rumah tangga disebut kWh-meter.
Satuan energi listrik dalam rumah tangga adalah
kilowatt-hour (kWh).
Rumus: Biaya rekening listrik =
energi listrik yang digunakan 1 bulan x harga per kWh
Bila terdapat biaya beban/abunemen, maka:
Rumus: Biaya rekening listrik = (energi
listrik 1 bulan x harga per kWh)+biaya beban
Contoh soal:
Sebuah rumah tangga setiap hari menggunakan alat-alat
listrik sebagai berikut:
·
4 buah lampu masing-masing 10 watt menyala 10 jam
·
Sebuah setrika 300 watt menyala 2 jam
·
Sebuah TV 100 watt menyala 5 jam
·
Sebuah tape recorder 60 watt menyala 2 jam
Jika tarif listrik sebesar Rp500,00 per kWh, hitunglah
rekening listrik yang harus dibayar selama 1 bulan (30 hari)!
Penyelesaian:
Diketahui: P1 = 10W x 4 = 40W ; t1 = 10 jam
P2 = 300W x 1 = 300W ; t2 = 2 jam
P3 = 100W x 1 = 100W ; t3 = 5 jam
P4 = 60W x 1 = 60W ; t4 = 2 jam
Tarif listrik sebesar Rp500,00 per kWh
Ditanya: Rekening listrik 1 bulan=…?
Jawab: W1
= P1 x t1 = 40W x 10 jam = 400 Wh
W2 = P2 x t2 = 300W x
2 jam = 600 Wh
W3 = P3 x t3 = 100W x
5 jam = 500 Wh
W4 = P4 x t4 = 60W x
2 jam = 120 Wh
Wtotal = (400 + 600 + 500 + 120) Wh = 1620 Wh =
/
Rekening 1 bulan (30 hari)
= 30 hari x 1,62 kWh/hari x Rp500,00/kWh = Rp24.300,00.
Jadi, rekening listrik yang
harus dibayar selama 1 bulan sebesar Rp24.300,00.
6.
Perubahan energi listrik menjadi energi lain
a.
Energi listrik menjadi energi cahaya dan panas (kalor)
Contoh: lampu pijar dan lampu TL
b.
Energi listrik menjadi energi kimia
Contoh: penyepuhan logam dan pengisian/penyetruman aki
c.
Energi listrik menjadi energi panas (kalor)
Contoh: setrika listrik, kompor listrik, rice
cooker, dan solder listrik
d.
Energi listrik menjadi energi bunyi
Contoh: radio/tape recorder dan bel listrik
e.
Energi listrik menjadi energi gerak (kinetik)
Contoh: mixer dan kipas angin
f.
Energi listrik menjadi energi cahaya dan bunyi
Contoh: TV dan komputer
7.
Usaha-usaha penghematan energi listrik
a.
Mematikan sakelar alat-alat listrik yang tidak
digunakan
b.
Menyalakan lampu setelah gelap
c.
Mengganti lampu pijar dengan lampu TL
d.
Memilih alat-alat listrik yang berdaya rendah
e.
Membuat ruangan berjendela sehingga mengurangi
penggunaan AC/kipas angin dan lampu
f.
Mencari sumber-sumber energi alternatif yang dapat
diperbarui
g.
Menemukan alat-alat baru yang menggunakan tenaga surya
BAB
5. KEMAGNETAN
1.
Magnet
adalah suatu benda yang dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi, baja,
nikel, kobalt, dan logam tertentu lainnya.
2.
Berdasarkan
dapat/tidaknya ditarik oleh magnet, benda dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a.
Benda magnetik yaitu benda yang dapat
ditarik oleh magnet.
Contoh:
besi, baja, dan nikel.
b.
Benda nonmagnetik yaitu benda yang tidak
dapat ditarik oleh magnet.
Contoh:
kertas, kayu, dan plastik.
3.
Berdasarkan
kuat lemahnya gaya tarik magnet terhadap benda, maka benda dikelompokkan dalam
3 jenis, yaitu:
a.
Ferromagnetik yaitu benda yang dapat
ditarik kuat oleh magnet.
Contoh:
besi, baja, nikel, dan kobalt.
b.
Paramagnetik yaitu benda yang ditarik
lemah oleh magnet.
Contoh:
platina, aluminium, tembaga, dan mangan.
c.
Diamagnetik yaitu benda yang ditolak
oleh magnet.
Contoh: timah,
emas, dan bismut.
4.
Macam-macam
magnet
a.
Menurut
asal-usulnya, magnet dibedakan menjadi 2, yaitu:
i)
Magnet alami yaitu magnet yang telah
tersedia di alam.
Contoh: magnet yang ditemukan
di Magnesia.
ii)
Magnet buatan yaitu magnet yang sengaja
dibuat oleh manusia untuk keperluan tertentu.
Contoh: magnet yang
terbuat dari besi dan baja.
b.
Menurut
sifatnya, magnet dibedakan menjadi 2, yaitu:
i)
Magnet permanen (tetap) yaitu magnet buatan yang
dibuat dari baja campuran baja dan kobalt atau baja dan wolfarm yang sifat
kemagnetannya sulit hilang.
ii)
Magnet sementara yaitu magnet buatan yang
dibuat dari besi yang kemagnetannya bersifat sementara.
c.
Menurut
bentuknya, magnet dibedakan menjadi 6, yaitu:
i)
Magnet
batang
ii)
Magnet
silinder
iii)
Magnet
jarum
iv)
Magnet
U
v)
Magnet
ladam (tapal kuda)
vi)
Magnet
lingkaran
|
Gambar
bentuk-bentuk magnet
|
5.
Magnet elementer adalah magnet-magnet
kecil penyusun benda magnetik.
Magnet
elementer pada benda bukan magnet arahnya tidak beraturan.
Magnet
elementer pada benda magnet arahnya searah dan teratur.
Prinsip
membuat magnet adalah mengubah susunan magnet elementer yang tidak beraturan
menjadi searah dan teratur.
Gambar
susunan magnet elementer besi/baja sebelum menjadi magnet
|
Gambar
susunan magnet elementer besi/baja sesudah menjadi magnet
|
|
Pada baja
magnet-magnet elementernya sulit diatur sehingga sulit dibuat magnet, tetapi
sifat kemagnetannya sulit hilang.
Pada besi
magnet-magnet elementernya mudah diatur sehingga mudah dibuat magnet, tetapi
sifat kemagnetannya mudah hilang.
6.
Sifat-sifat magnet:
a.
Dapat
menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu, seperti: besi, baja,
nikel, dan kobalt.
b.
Memiliki
dua kutub magnet yaitu kutub utara dan kutub selatan.
c.
Gaya
tarik magnet terbesar terletak pada kedua kutubnya.
d.
Dalam
keadaan bebas magnet selalu menunjuk arah utara selatan karena pengaruh medan
magnet bumi.
e.
Kutub-kutub
yang senama jika didekatkan akan tolak-menolak dan kutub-kutub yang tidak senama
jika didekatkan akan tarik-menarik.
7.
Cara membuat magnet ada 3
cara, yaitu:
a.
Dengan menggosok
|
Cara:
Besi/baja
yang semula tidak bersifat magnet digosokkan dengan salah satu ujung magnet
tetap ke satu arah secara teratur sehingga menjadi magnet.
Ujung
terakhir besi/baja yang digosok akan menjadi kutub yang berlawanan dengan
kutub magnet penggosok.
Sifat-sifat magnet
hasil gosokan:
Ø Jika benda yang digosok
terbuat dari besi maka magnet bersifat sementara
Ø Jika benda yang digosok
terbuat dari baja maka magnet bersifat tetap
Contoh:
Pada gambar di samping,
ujung A menjadi kutub selatan dan ujung B menjadi kutub utara.
|
b.
Dengan induksi
|
Cara:
Bahan
feromagnetik seperti besi/baja yang semula tidak bersifat magnet didekatkan
dengan magnet tetap sehingga besi/baja tersebut menjadi magnet.
Jenis
kutub hasil induksi berlawanan dengan kutub magnet penginduksi.
Sifat magnet hasil
induksi: sementara
Contoh:
Pada gambar di samping,
ujung kutub A menjadi kutub selatan dan ujung kutub B menjadi kutub utara.
|
c.
Dengan mengalirkan arus
listrik searah (DC)
|
Cara:
Besi/baja
yang semula tidak bersifat magnet dililiti dengan kawat nikelin yang
dihubungkan dengan baterai sehingga menjadi magnet.
Magnet
yang dibuat dengan mengalirkan arus listrik disebut elektromagnet.
Untuk
menentukan jenis kutub pada elektromagnet digunakan aturan tangan kanan menggenggam. Jari-jari yang menggenggam
menunjukkan arah arus listrik sedangkan ibu jari menunjukkan kutub utara
magnet.
Sifat magnet yang
dihasilkan:
sementara, jika arus listrik diputus/dialiri arus listrik bolak-balik (AC)
maka sifat kemagnetannya akan hilang.
Contoh:
Pada gambar di samping,
ujung A menjadi kutub utara dan ujung B menjadi kutub selatan.
|
8.
Cara menyimpan magnet
Agar
sifat kemagnetan magnet tahan lama maka dalam menyimpan magnet diperlukan
angker (sepotong besi). Pemasangan angker bertujuan untuk mengarahkan magnet
elementer hingga membentuk rantai tertutup.
Untuk
menyimpan dua buah magnet batang diperlukan dua angker yang dihubungkan
dengan dua kutub magnet yang berlawanan.
|
|
Untuk
menyimpan magnet U diperlukan satu angker yang dihubungkan pada kedua
kutubnya.
|
|
9.
Cara menghilangkan sifat
kemagnetan ada 5, yaitu:
a.
Dipanaskan/dibakar
b.
Dipukul-pukul
c.
Mengalirkan arus listrik
bolak-balik (AC) atau memutus arus listrik searah (DC)
d.
Dijatuhkan ke lantai
e.
Salah menyusun waktu
disimpan
Prinsip
menghilangkan kemagnetan yaitu membuat posisi magnet elementer menjadi tidak
teratur dan tidak searah.
10.
Teori kemagnetan bumi
Bumi
merupakan magnet yang memiliki 2 kutub, yaitu:
a.
Kutub
utara magnet bumi : terletak di sekitar kutub selatan geografis bumi.
b.
Kutub
selatan magnet bumi : terletak di sekitar kutub utara geografis bumi.
Medan magnet adalah daerah di
sekitar magnet yang masih dipengaruhi gaya tarik/gaya tolak magnet.
Garis gaya magnet adalah garis-garis
lengkung yang menggambarkan pola medan magnet. Garis gaya magnet keluar dari
kutub utara menuju kutub selatan.
Sehingga
medan magnet bumi digambar dengan garis gaya magnet yang berasal dari sekitar
kutub selatan bumi menuju sekitar kutub utara bumi.
|
|
Sudut
deklinasi adalah
sudut yang dibentuk oleh kutub utara-selatan jarum kompas terhadap arah
utara-selatan geografis bumi.
Ø Jika kutub utara jarum
kompas menyimpang ke kanan dinamakan deklinasi
positif.
Ø Jika kutub utara jarum
kompas menyimpang ke kiri dinamakan deklinasi
negatif.
Ø Deklinasi terbesar
bersudut 900 terhadap daerah katulistiwa.
Ø Agon
adalah
garis yang menghubungkan tempat-tempat di bumi yang sudut deklinasinya 00
yaitu terletak di kutub utara dan kutub selatan geografis bumi.
Ø Isagon
adalah
garis yang menghubungkan tempat-tempat di bumi yang sudut deklinasinya sama.
|
arah utara bumi
arah utara kompas
sudut deklinasi U
S
arah selatan bumi
|
Sudut
inklinasi adalah
sudut yang dibentuk oleh kutub utara jarum kompas terhadap bidang
datar/permukaan bumi.
Ø Jika kutub utara jarum
kompas menyimpang ke atas dinamakan inklinasi
positif. Hal ini terjadi jika kompas dibawa mendekati kutub selatan bumi.
Ø Jika kutub utara kompas
menyimpang ke bawah dinamakan inklinasi
negatif. Hal ini terjadi jika kompas dibawa mendekati kutub utara bumi.
Ø Inklinasi terbesar
bersudut 900 : terdapat kutub utara dan kutub selatan geografis
bumi.
Ø Inklinasi terkecil
bersudut 00 : terdapat di daerah katulistiwa, disebut aklin.
Ø Isoklin
adalah
garis yang menghubungkan tempat-tempat di bumi yang sudut inklinasinya sama.
|
U
sudut deklinasi
bidang datar
S
|
11.
Kutub magnet adalah ujung magnet yang
memiliki gaya tarik paling kuat.
Ujung
magnet yang menunjuk arah utara bumi disebut kutub utara magnet.
Ujung magnet
yang menunjuk arah selatan bumi disebut kutub selatan magnet.
Kompas merupakan alat yang digunakan untuk menunjuk arah
utara bumi.Kompas menggunakan magnet jarum.
Dua kutub
magnet senama jika didekatkan akan tolak-menolak.
Dua kutub
magnet tak senama jika didekatkan akan tarik-menarik.
Gambar arah garis-garis gaya dua kutub
magnet batang yang tak senama
|
Gambar arah garis-garis gaya dua kutub
magnet batang yang senama
|
Gambar arah garis-garis gaya magnet
batang
|
Gambar arah garis-garis gaya magnet U
|
12.
Medan
magnet di sekitar kawat berarus
Hans Christian Oersted menemukan bahwa di sekitar kawat
berarus listrik, magnet jarum kompas akan bergerak (menyimpang).
U I U U
S S I S
(a)
(b) (c)
Gambar
perubahan penyimpangan kutub magnet di sekitar kawat berarus
|
Keterangan:
I
= kuat arus
(a)
Kutub
utara - selatan jarum kompas sebelum kawat dialiri arus listrik berimpit
dengan kawat yang ada di atasnya.
(b)
Penghantar
dialiri arus listrik dari arah utara, maka kutub utara jarum kompas
menyimpang ke timur atau ke kanan (searah dengan arah putaran jarum jam)
(c)
Penghantar
dialiri arus listrik dari arah selatan, maka kutub utara jarum kompas
menyimpang ke timur atau ke kanan (searah dengan arah putaran jarum jam)
|
13.
Pola
medan magnet di sekitar kawat berarus listrik.
Arah medan
magnet yang ditimbulkan arus listrik ditentukan dengan kaidah genggaman tangan kanan.
Ø Arah
ibu jari menunjukkan
arah arus listrik (I) dan letak kutub utara.
Ø Arah
keempat jari menunjukkan
arah medan magnet (B).
14.
Solenoida adalah penghantar
melingkar yang berbentuk kumparan panjang.
Medan
magnet yang ditimbulkan oleh solenoida lebih besar daripada sebuah penghantar
melingkar, apalagi oleh sebuah penghantar lurus (medan magnet solenoida >
medan magnet penghantar melingkar > medan magnet penghantar lurus). Pada
solenoida juga berlaku aturan genggaman
tangan kanan untuk menentukan arah medan magnet dan letak kutub utara.
Kekuatan medan magnet yang dihasilkan oleh solenoida berarus listrik bergantung
pada besar kuat arus listrik dan banyaknya kumparan.
I I
Gambar
medan magnet penghantar melingkar
|
Gambar
arah garis-garis gaya magnet pada solenoida
|
15.
Elektromagnet adalah magnet yang
terjadi karena aliran arus listrik pada kumparan yang disisipi inti besi lunak.
Kekuatan elektromagnet tergantung pada:
Ø Besar kuat arus listrik
yang mengalir pada kumparan
Ø Jumlah lilitan kumparan
Ø Besar inti besi yang
disisipkan pada kumparan
Cara memperkuat medan magnet pada elektromagnet:
Ø Memperbesar kuat arus listrik
yang mengalir pada kumparan
Ø Memperbanyak jumlah
lilitan kumparan
Ø Memperbesar inti besi
yang disisipkan pada kumparan
Beberapa keunggulan elektromagnet:
Ø Sifat kemagnetannya dapat
diperbesar/diperkecil dengan cara memperbesar/memperkecil salah satu faktor.
Ø Sifat kemagnetannya mudah
ditimbulkan/dihilangkan dengan cara menyambung/memutus arus listrik.
Ø Letak kutub-kutubnya
dapat diubah dengan cara mengubah arah arus listrik.
Ø Bentuk dan ukurannya
dapat dibuat sesuai kebutuhan.
Beberapa peralatan yang menggunakan elektromagnet:
a. Bel
listrik
Bel listrik
terdiri atas dua elektromagnet dengan setiap solenoida dililitkan pada arah
yang berlawanan.
Gambar susunan bel listrik
|
Cara
kerja bel listrik
|
|
Apabila saklar ditekan, arus
listrik akan mengalir melalui solenoida. Teras besi akan menjadi magnet dan
menarik kepingan besi lentur dan pengetuk akan memukul bel (lonceng)
menghasilkan bunyi. Tarikan kepingan besi lentur oleh elektromagnet akan
memisahkan titik sentuh dan sekrup pengatur sebagai interuptor. Arus listrik
akan putus dan teras besi hilang kemagnetannya. Kepingan besi lentur akan
kembali ke kedudukan semula. Proses ini terus berulang saat bel berbunyi.
|
b. Relai
berfungsi
sebagai sakelar untuk menyambung/memutus arus listrik yang besar pada rangkaian
lain menggunakan arus listrik yang kecil.
Gambar diagram relai
|
Cara kerja relai
|
|
Ketika sakelar
tertutup, arus listrik kecil mengalir pada kumparan. Teras besi akan menjadi
magnet dan menarik kepingan besi lentur. Titik sentuh C akan tertutup,
sehingga rangkaian lain yang membawa arus besar akan tersambung. Apabila
sakelar terbuka, teras besi hilang kemagnetannya, sehingga kepingan besi
lentur kembali ke kedudukan semula. Titik sentuh C terbuka dan rangkaian
listrik lain akan terputus.
|
c. Telefon
Gambar susunan telefon
Telefon
terdiri dari 2 bagian yaitu bagian pengirim (mikrofon) dan bagian penerima (telefon).
1)
Bagian
pengirim (mikrofon)
Ø Prinsip
kerja: mengubah
gelombang suara menjadi getaran listrik.
Ø Cara
kerja:
Ketika
seseorang berbicara akan menggetarkan diafragma aluminium. Serbuk karbon akan
tertekan sehingga hambatannya mengecil. Getaran berupa sinyal listrik mengalir
melalui rangkaian listrik.
2)
Bagian
penerima (telefon)
Ø Prinsip
kerja: mengubah
sinyal listrik menjadi gelombang bunyi.
Ø Cara
kerja:
Sinyal
listrik yang dihasilkan mikrofon diterima oleh pesawat telefon. Apabila sinyal
listrik yang berubah-ubah mengalir pada kumparan, maka teras besi menjadi
elektromagnet yang kekuatannya berubah-ubah. Diafragma besi lentur di hadapan
elektromagnet tertarik dengan gaya yang berubah-ubah, sehingga diafragma
bergetar. Getaran diafragma mengakibatkan udara di hadapannya akan dimampatkan
dan direnggangkan. Tekanan bunyi yang dihasilkan sesuai dengan tekanan bunyi
yang dikirim melalui mikrofon.
d. Katrol
listrik digunakan
untuk mengangkat sampah logam yang tidak terpakai.
Keunggulan katrol listrik:
Ø Dapat mengangkat sampah
besi dalam jumlah besar
Ø Dapat
mengangkat/memindahkan bongkahan besi tanpa rantai
Ø Membantu memisahkan logam
feromagnetik dan bukan feromagnetik
Cara
kerja:
Jika arus listrik
dihidupkan, katrol listrik akan menarik sampah logam dan memindahkannya ke
tempat lain yang dikehendaki. Jika arus listrik dimatikan, maka sampah logam
akan jatuh.
e. Alat
ukur listrik, misalnya:
galvanometer.
16.
Gaya
Lorentz
Gaya Lorentz terjadi jika kawat penghantar
arus listrik berada di dalam medan magnet.
Gaya
Lorentz berbanding lurus dengan kuat medan magnet, kuat arus listrik yang
mengalir pada penghantar, panjang kawat penghantar, dan sudut yang dibentuk
oleh arah arus listrik dengan arah medan magnet.
Jika arah
arus listrik tegak lurus dengan arah medan magnet, maka besar gaya Lorentz
dirumuskan:
F = B x I x l
|
Keterangan: F = Gaya Lorentz (Newton)
B = kuat medan magnet
(Tesla)
I = kuat arus listrik (Ampere)
l =
panjang kawat penghantar (meter)
Arah gaya
Lorentz bergantung pada arah arus listrik dan arah medan magnet.
Untuk
menentukan arah gaya Lorentz digunakan
kaidah tangan kanan.
Cara: rentangkan ibu jari,
jari telunjuk, dan jari tengah sehingga membentuk sudut 900 (saling
tegak lurus).
Ø Ibu jari menunjuk arah
arus listrik (I)
Ø Jari telunjuk menunjuk
arah medan magnet (B)
Ø Jari tengah menunjuk arah
gaya Lorentz (F)
Dalam
bentuk tiga dimensi digunakan 2 simbol, yaitu:
Menunjuk arah yang tegak lurus
mendekati pembaca
Menunjuk
arah yang tegak lurus menjauhi pembaca
Y
-Z
B
B
-X
X F I
I
F
Z
Gambar arah gaya lorentz
pada bidang tiga dimensi
|
17.
Contoh
soal tentang gaya Lorentz
1)
Kawat
panjangnya 1 m berada tegak lurus dalam medan magnet 20 T. Jika kuat arus
listrik yang mengalir sebesar 500 mA, berapa besar gaya Lorentz yang dialami
kawat?
Penyelesaian:
Diketahui: l = 1 m
B = 20 T
I = 500 mA = 0,5 A
Ditanya: F
= ....?
Jawab: F = B x I x l = 20 x 0,5 x 1 = 10
Jadi, gaya
Lorentz yang dialami kawat sebesar 10 Newton.
2)
Tentukan
arah gaya Lorentz pada gambar berikut!
I B
Jawab:
F
B
I
BAB 6. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
1.
Michael Faraday menemukan bahwa perubahan
medan magnet dapat menghasilkan arus listrik.
Hal tersebut dibuktikan
dengan menggerakkan magnet batang keluar-masuk ke dalam kumparan kawat yang
kedua ujungnya dihubungkan dengan galvanometer.
|
Galvanometer
merupakan
alat yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik yang mengalir.
(a)
Ketika
kutub utara magnet batang digerakkan masuk ke dalam kumparan, jumlah garis gaya
magnet di dalam kumparan bertambah, sehingga menimbulkan GGL induksi pada
ujung-ujung kumparan. GGL induksi ini menyebabkan arus listrik induksi mengalir
dan menggerakkan jarum galvanometer ke kanan.
(b)
Ketika
kutub utara magnet batang digerakkan keluar dari dalam kumparan, jumlah garis
gaya magnet di dalam kumparan berkurang, sehingga menimbulkan GGL induksi pada
ujung-ujung kumparan. GGL induksi ini menyebabkan arus listrik induksi mengalir
dan menggerakkan jarum galvanometer ke kiri.
(c)
Ketika
kutub utara magnet batang diam di dalam kumparan, jumlah garis gaya magnet di
dalam kumparan tetap, sehingga tidak menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujung
kumparan. Akibatnya, tidak terjadi arus listrik dan jarum galvanometer tidak
bergerak.
2.
Induksi elektromagnet adalah gejala perubahan
jumlah garis gaya magnet di dalam kumparan.
Induksi elektromagnet
menghasilkan GGL induksi.
GGL
induksi adalah
beda potensial (tegangan) di antara kedua ujung kumparan yang ditimbulkan
karena induksi elektromagnet saat arus listrik (arus induksi) tidak mengalir.
Cara
menghasilkan GGL induksi:
a.
Menggerakkan
magnet batang ke dalam/keluar kumparan
b.
Memutar
kumparan di dekat magnet
c.
Memutar
magnet di dekat kumparan
d.
Memutus
dan menyambung arus listrik pada kumparan primer sehingga terjadi GGL induksi
di kumparan sekunder
Tiga
faktor yang mempengaruhi besarnya GGL induksi:
a.
Kecepatan
gerak magnet atau kecepatan perubahan garis gaya magnet
b.
Jumlah
lilitan pada kumparan
c.
Kuat
medan magnet atau kekuatan magnet yang digunakan
Cara
memperbesar GGL induksi:
a.
Mempercepat
gerak kumparan di dalam medan magnet
b.
Memperbanyak
jumlah lilitan pada kumparan
c.
Menggunakan
magnet yang kuat
d.
Melengkapi
kumparan dengan inti besi
Besar
GGL induksi dirumuskan
dengan:
Eind = -N.
|
Keterangan: Eind = GGL induksi (volt)
N = jumlah lilitan pada
kumparan
= perubahan garis gaya magnet (weber)
= selang waktu (sekon)
3.
GGL
induksi dapat menghasilkan arus listrik induksi, sehingga dapat digunakan
sebagai pembangkit energi listrik.
Pembangkit
energi listrik yang menerapkan induksi elektromagnetik antara lain:
a.
Generator
Generator ada 2 macam, yaitu:
(i)
Generator
arus bolak balik/generator AC disebut juga Alternator.
Susunan
generator arus bolak-balik:
(1)
Dua
magnet tetap berbentuk U yang dipasang kutub U berhadapan dengan kutub S
(2)
Sebuah
kumparan
(3)
Dua
cincin logam
(4)
Dua
sikat karbon
(5)
Sebuah
galvanometer
Cara
kerja generator arus bolak-balik:
Gerakan turbin
menggerakkan kumparan di dalam medan magnet, maka terjadi perubahan jumlah
garis gaya magnet yang menghasilkan GGL induksi antara kedua ujung kumparan.
Kedua ujung kumparan dihubungkan dengan rangkaian listrik maka akan
menghasilkan arus listrik induksi melalui cincin logam sehingga dihasilkan arus
listrik bolak-balik.
(ii)
Generator
arus searah/genetaror DC
Susunan
generator arus searah:
(1)
Magnet
ladam
(2)
Kumparan
(3)
Cincin
belah (komutator) yang berfungsi mengubah arah arus listrik sehingga menjadi
arus searah.
(4)
Sikat
karbon
Cara
kerja generator arus searah:
Gerak turbin menggerakkan
kumparan di dalam medan magnet, maka terjadi perubahan jumlah garis gaya magnet
yang menghasilkan GGL induksi antara kedua ujung kumparan. Kedua ujung kumparan
dihubungkan dengan rangkaian listrik maka akan mengalirkan arus listrik induksi
melalui cincin belah sehingga dihasilkan arus listrik searah.
b.
Dinamo
Prinsip kerja dinamo sama dengan
generator yaitu memutar kumparan di dalam medan magnet atau memutar magnet di
dalam kumparan sehingga terjadi perubahan energi gerak menjadi energi listrik.
Dinamo terdiri dari 2 bagian,
yaitu:
1)
Rotor yaitu bagian dinamo yang
berputar, berupa magnet silinder.
2)
Stator yaitu bagian dinamo yang
tidak bergerak, berupa kumparan kawat tembaga yang dilengkapi dengan inti besi.
Dinamo ada 2 macam,
yaitu:
(i)
Dinamo
arus bolak-balik (AC)
Dinamo arus bolak-balik
(AC) digunakan pada dinamo sepeda.
Cara
kerja dinamo sepeda:
Jika roda berputar akan
menggerakkan roda penggerak, sumbu pemutar, dan magnet seilinder sehingga
terjadi perubahan jumlah garis gaya magnet. Akibatnya terjadi GGL induksi pada
ujung-ujung kumparan dan menghasilkan arus listrik induksi yang dialirkan
melalui kawat menuju lampu. Lampu sepedapun menyala.
(ii)
Dinamo
arus searah (DC)
4.
Transformator (trafo) adalah alat yang
digunakan untuk menaikkan/menurunkan tegangan bolak-balik (AC).
Trafo
mempunyai 3 bagian utama, yaitu:
a.
Kumparan
primer yang dihubungkan ke tegangan sumber (PLN) sebagai tegangan masukan
(input)
b.
Kumparan
sekunder yang dihubungkan ke beban sebagai tegangan keluaran (output)
c.
Inti
besi yang terbuat dari susunan plat-plat besi tipis (teras besi) berfungsi
memperkecil arus pusaran yang dapat menimbulkan panas, sehingga energi listrik
yang berubah menjadi panas dapat diperkecil.
Cara
kerja trafo:
Pada kumparan primer
dialiri arus listrik bolak-balik (AC) sehinga inti besi yang dililiti kumparan
menjadi magnet (elektromagnet). Karena arus AC, pada elektromagnet selalu
terjadi perubahan garis gaya magnet. Perubahan garis gaya magnet tersebut
bergeseer sehingga kumparan sekunder juga mengalami perubahan garis gaya magnet
yang menghasilkan GGL induksi. Akibatnya dihasilkan arus induksi AC yang
besarnya sesuai dengan jumlah lilitan sekunder.
Trafo
ada 2 macam, yaitu:
a.
Trafo step up yaitu trafo yang
berfungsi untuk menaikkan tegangan AC.
Ciri-ciri
trafo step up:
Ø Jumlah lilitan primer
lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder (Np < Ns)
Ø Tegangan primer lebih
kecil daripada tegangan sekunder (Vp < Vs)
Ø Kuat arus primer lebih
besar daripada kuat arus sekunder (Ip > Is)
b.
Trafo step down yaitu trafo yang
berfungsi untuk menurunkan tegangan AC.
Ciri-ciri
trafo step down:
Ø Jumlah lilitan primer
lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns)
Ø Tegangan primer lebih
besar daripada tegangan sekunder (Vp > Vs)
Ø Kuat arus primer lebih
kecil daripada kuat arus sekunder (Ip < Is)
Trafo dikatakan ideal
jika tidak ada energi yang hilang menjadi kalor (panas), yaitu ketika jumlah
energi yang masuk ke kumparan primer sama dengan jumlah energi yang keluar dari
kumparan sekunder. Pada trafo ideal, daya primer sama dengan daya sekunder (Pp =
Ps) dan efisiensi trafo = 100%.
|
Keterangan: Vp = tegangan
primer (Volt)
Vs =
tegangan sekunder (Volt)
Np = jumlah
lilitan primer
Ns = jumlah
lilitan sekunder
Ip = kuar
arus primer (Ampere)
Is = kuat
arus sekunder (Ampere)
Catatan:
v Primer = input = masuk
v Sekunder = output =
keluar
Contoh
soal:
Sebuah trafo step up
digunakan untuk menaikkan tegangn AC dari 20 V menjadi 220 V.
Hitunglah:
a.
Kuat
arus primer, jika kuat arus sekunder 1 A
b.
Jumlah
lilitan sekunder, jika jumlah lilitan primer 50 lilitan
Penyelesaian:
Diketahui: Vp = 20 V
Vs = 220 V
Is = 1 A
Np = 50 lilitan
Ditanya: a. Ip = .......?
b. Ns = ......?
Jawab:
a.
b.
Jadi, kuat arus
primernya sebesar 11 A dan jumlah lilitan sekundernya 550 lilitan.
Efisiensi
trafo adalah
perbandingan antara daya sekunder dengan daya primer atau perbandingan antara
energi sekunder dengan energi primer yang dinyatakan dalam persen.
Rumus:
|
Keterangan:
Ws = energi sekunder
(J)
Wp = energi primer (J)
Ps = daya sekunder (W)
Pp = daya primer (W)
Vs = tegangan sekunder
(V)
Vp = tegangan primer
(V)
Is = kuat arus sekunder
(A)
Ip = kuat arus primer
(A)
Np = jumlah lilitan
primer
Ns = jumlah lilitan
sekunder
Contoh
soal:
Sebuah trafo step down
dihubungkan dengan sumber tegangan 5.000 V. Jika kuat arus yang mengalir pada
kumparan primer 6 A dan daya listrik pada kumparan sekunder 24.000 W, berapa
efisiensi trafo tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: Vp = 5.000 V
Ip = 6 A
Ps = 24.000 W
Jadi, efisiensi trafo
tersebut sebesar 80 %.
5.
Beberapa peralatan
listrik di rumah yang menggunakan trafo
a.
Power supply (catu daya) yaitu alat yang digunakan
untuk menurunkan tegangan 220 V menjadi beberapa tegangan AC yang besarnya
antara 2 V sampai 12 V.
b.
Adaptor (penyearah arus) yaitu alat yang digunakan
untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Adaptor terdiri dari trafo step
down dan rangkaian penyearah arus listrik yang berupa diode.
c.
Transmisi daya listrik
jarak jauh yaitu
proses pengiriman daya listrik kepada pelanggan listrik (konsumen) yang
jaraknya jauh.
Transmisi
daya listrik jarak jauh menggunakan 3 alat, yaitu:
1)
Trafo step up berfungsi menaikkan
tegangan yang dihasilkan oleh generator pembangkit listrik hingga ratusan ribu
volt.
2)
Kabel jaringan listrik
yang panjang berfungsi
menyalurkan listrik menuju konsumen.
3)
Trafo step down berfungsi menurunkan
tegangan sebelum listrik masuk ke rumah-rumah pelanggan.
6.
Peralatan sehari-hari
yang memanfaatkan induksi elektromagnet
a.
Tungku induksi
Misalnya: pada kumparan yang
digunakan untuk pemanas air.
Alat pemanas air mengubah energi
listrik menjadi energi panas.
b.
Rem magnetik yaitu fenomena bahwa
suatu bahan tertentu yang dialiri arus listrik induksi dalam selang waktu
tertentu dapat menghasilkan sifat kemagnetan sisa yang kuat.
Misalnya: digunakan untuk
menyimpan memori pada komputer.
c.
Induktor Ruhmkorff yaitu alat yang dapat
menghasilkan GGL induksi dari sumber arus listrik searah (DC).
Induktor
Ruhmkorff terdiri
atas:
(1)
Sumber
arus listrik searah
(2)
Sakelar
(3)
Kumparan
primer
(4)
Inti
besi
(5)
Interuptor
yang berfungsi memutus dan menyambung arus listrik secara otomatis pada
kumparan primer
(6)
Silinder
logam
(7)
Kumparan
sekunder
|
Gambar
diagram induktor Ruhmkorff
|
Cara
kerja induktor Ruhmkorff:
Setelah sakelar ditutup,
arus listrik mengalir dalam kumparan primer sehingga inti besi menjadi magnet.
Maka silinder logam tertarik oleh inti besi. Arus listrik terputus karena
kumparan primer dan interuptor tidak terhubung, sehingga kemagnetan inti besi
hilang dan silinder logam terlepas kembali ke posisi semula. Saat silinder
logam menempel pada interuptor, arus listrik mengalir lagi pada kumparan
primer, sehingga inti besi bersifat magnet dan silinder logam tertarik lagi ke
inti besi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dalam waktu singkat sehingga
terjadi perubahan medan magnet pada kumparan primer yang menimbulkan induksi
elektromagnetik pada kumparan sekunder. Maka pada kumparan sekunder dihasilkan
GGL induksi.
Misalnya:
pada kendaraan yang menggunakan sistem platina dimana platina berfungsi sebagai
interuptor yaitu pemutus dan penyambung arus listrik secara otomatis.
BAB 7. TATA SURYA
1.
Tata surya adalah susunan
benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan
planet-planet, komet, meteoroid, serta asteroid yang mengelilingi matahari.
2.
Matahari
merupakan pusat tata surya yang berupa bola gas yang bercahaya. Matahari
merupakan salah satu bintang dalam galaksi
Bima Sakti. Matahari disebut bintang karena mampu memancarkan cahayanya
sendiri.
Susunan
matahari dari dalam ke luar, yaitu:
a.
Inti matahari
Inti matahari merupakan lapisan
matahari paling dalam yang suhunya mencapai 15.000.000 0C. Pada inti
matahari terjadi reaksi fusi yaitu
reaksi penggabungan inti atom hidrogen menjadi inti atom helium dengan
menghasilkan menghasilkan energi yang sangat besar.
b.
Fotosfer
Fotosfer merupakan lapisan cahaya
berwarna kekuning-kuningan yang menyinari bumi. Fotosfer bersuhu 6.000 0C
dengan ketebalan sekitar 320 km. Batas sebelah luarnya merupakan tepi cakram
matahari yang kita lihat seperti cahaya putih.
c.
Kromosfer (bola warna)
Kromosfer berfungsi sebagai
atmosfer matahari. Kromosfer menghasilkan cahaya yang lemah sehingga tidak
sampai ke bumi. Kromosfer berbentuk gelang merah yang mengelilingi bulan pada
waktu terjadi gerhana matahari total. Kromosfer bersuhu 4.000 – 10.000 0C
dengan ketebalan 10.000 km.
d.
Korona
Korona merupakan lapisan luar
matahari yang berbentuk seperti mahkota berwarna keabu-abuan, bersuhu 1.000.000
– 3.000.000 0C. Korona dihasilkan dari reaksi ionisasi atom-atom
yang suhunya sangat tinggi. Korona tampak ketika terjadi gerhana matahari
total. Tebal korona mencapai 2.500.000 km.
Gangguan-gangguan
pada matahari:
a.
Gumpalan-gumpalan pada
fotosfer (granulasi) :
terjadi karena rambatan gas panas dari inti matahari ke permukaan sehingga
permukaan matahari bergumpal-gumpal.
b.
Bintik matahari (sun
spot) merupakan
daerah munculnya medan magnet yang sangat kuat berbentuk lubang-lubang di
permukaan matahari dimana gas panas menyembur dari inti sehingga dapat
mengganggu telekomunikasi gelombang radio di permukaan bumi.
c.
Lidah api matahari
(prominensa/protuberan) merupakan
hamburan gas dari tepi kromosfer yang dapat mengganggu sistem komunikasi
gelombang radio.
d.
Letupan (flare) yaitu letupan gas di permukaan
matahari yang dapat mengganggu sistem komunikasi radio.
3.
Planet adalah benda langit yang
bergerak mengelilingi matahari yang tidak menghasilkan cahaya tetapi hanya
memantulkan cahaya dari matahari. Secara umum planet bergerak dari barat ke
timur, kecuali venus dan uranus.
Susunan
planet-planet dalam tata surya:
Keterangan:
(1)
Merkurius
(2)
Venus
(3)
Bumi
(4)
Mars
(5)
Yupiter
(6)
Saturnus
(7)
Uranus
(8)
Neptunus
Pengelompokan
planet:
a.
Pengelompokan
planet dengan bumi sebagai pembatas, yaitu: planet inferior dan planet
superior.
Ø Planet
inferior
yaitu planet yang orbitnya di sebelah dalam orbit bumi.
Contoh: Merkurius dan
Venus.
Ø Planet
superior yaitu
planet yang orbitnya di sebelah luar orbit bumi.
Contoh: Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
b.
Pengelompokan
planet dengan lintasan asteroid sebagai pembatas, yaitu: planet dalam dan
planet luar.
Ø Planet
dalam yaitu
planet yang orbitnya di sebelah dalam orbit asteroid.
Contoh: Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars.
Ø Planet
luar yaitu
planet yang orbitnya di sebelah luar orbit asteroid.
Contoh: Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
c.
Pengelompokan
planet berdasarkan ukuran dan komposisi bahan penyusunnya, yaitu: planet
terestrial dan planet jovian.
Ø Planet
terestrial yaitu
planet yang ukuran dan komposisi bahan penyusunnya mirip dengan bumi.
Contoh: Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars.
Ø Planet
Jovian yaitu
planet yang ukuran dan komposisi bahan penyusunnya mirip dengan Yupiter.
Contoh: Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Orbit
planet adalah
garis edar planet mengelilingi matahari. Orbit planet berbentuk elips.
Bidang
edar adalah
bidang tempat planet beredar mengelilingi matahari.
Revolusi
adalah
peredaran planet pada orbitnya mengelilingi matahari.
Periode
revolusi (kala revolusi) adalah
waktu yang diperlukan planet untuk satu kali revolusi.
Rotasi
adalah
perputaran planet pada porosnya.
Periode
rotasi (kala rotasi) adalah
waktu yang diperlukan planet untuk satu kali rotasi.
Tabel
Perbandingan Antar Planet
No
|
Nama
|
Massa=...x massa bumi
(Massa bumi = 6,6x1024
kg)
|
Diameter (km)
|
Jarak rata-rata ke
matahari (juta km)
|
Kala revolusi
|
Kala rotasi
|
1.
|
Merkurius
|
0,053
|
4.897
|
58
|
88 hari
|
59 hari
|
2.
|
Venus
|
0,815
|
12.104
|
108
|
224,7 hari
|
244 hari
|
3.
|
Bumi
|
1
|
12.743
|
150
|
365,25 hari
|
23,9 jam
|
4.
|
Mars
|
0,106
|
6.787
|
228
|
687 hari
|
24,6 jam
|
5.
|
Yupiter
|
318
|
141.700
|
778
|
11,9 tahun
|
9,9 jam
|
6.
|
Saturnus
|
94,1
|
120.000
|
1.426
|
29,5 tahun
|
10,4 jam
|
7.
|
Uranus
|
14,4
|
50.800
|
2.872
|
84 tahun
|
10,8 jam
|
8.
|
Neptunus
|
17,1
|
48.000
|
4.490
|
164,8 tahun
|
15,7 jam
|
4.
Komet (bintang berekor) adalah benda langit yang
mengelilingi matahari dengan orbit yang berbentuk lonjong.
Bagian-bagian
komet, yaitu:
a.
Inti komet yaitu bagian komet yang
kecil dan padat, tersusun dari debu dan gas.
b.
Koma yaitu daerah kabut di
sekeliling inti komet.
c.
Ekor komet yaitu bagian yang
memanjang, panjangnya bisa mencapai satu satuan astronomi (jarak bumi ke
matahari). Arah ekor komet selalu menjauhi matahari karena terdorong oleh
radiasi dan angin matahari.
Beberapa
contoh komet:
a. Komet
Enche: tampak
setiap 3,3 tahun sekali.
b. Komet
Brooks: tampak
setiap 7 tahun sekali.
c. Komet
Halley: tampak
setiap 76 tahun sekali.
5.
Meteoroid adalah benda langit
dengan ukuran bervariasi yang melayang-layang di luar angkasa. Meteoroid banyak
mengandung unsur besi dan nikel.
Meteor
(bintang jatuh) adalah
benda langit yang bergesekan dengan atmosfer bumi dan habis terbakar sebelum
sampai di permukaan bumi.
Meteorit
adalah
benda langit yang tidak habis terbakar dan sampai di permukaan bumi.
6.
Asteroid/planetoid adalah benda langit mirip
planet yang terletak di antara orbit Mars dan Yupiter. Orbit asteroid sejajar
dengan ekliptika bumi. Orbit asteroid hampir berbentuk lingkaran, namun ada
juga yang berbentuk elips.
Contoh asteroid: Ceres
dan Icarus.
7.
Satelit adalah benda langit
sebagai pengiring planet.
Satelit mempunyai 3
gerakan, yaitu: rotasi (berputar pada porosnya), revolusi (mengelilingi
planet), dan bergerak bersama planet mengelilingi matahari.
Satelit
ada 2 jenis, yaitu:
a.
Satelit buatan adalah satelit yang
sengaja dibuat oleh manusia, diletakkan di luar angkasa dan diorbitkan
mengelilingi bumi untuk tujuan tertentu.
Satelit
buatan ada 5 macam, yaitu:
1)
Satelit komunikasi untuk memberi layanan
radio, televisi dan keperluan komunikasi bagi penduduk bumi. Contoh: Satelit
Palapa.
2)
Satelit cuaca untuk menunjukkan formasi
awan yang menyelimuti permukaan bumi. Contoh: Satelit Nimbus 6.
3)
Satelit navigasi untuk membantu navigasi
di darat dan laut.
4)
Satelit militer berfungsi menyampaikan
informasi untuk kepentingan militer.
Contoh: Satelit Midas dan
Samos
5)
Satelit penelitian untuk meneliti matahari
dan planet lain.
Contoh: Satelit Sputnik I
dan Explorer
b.
Satelit alamiah adalah satelit yang
terbentuk secara alami bersamaan dengan proses pembentukan planet. Dalam tata
surya terdapat sekitar 85 satelit alamiah yang diketahui.
Ø Merkurius dan Venus tidak
mempunyai satelit.
Ø Bumi mempunyai 1 satelit
yaitu bulan.
Ø Mars mempunyai 2 satelit
yaitu Phobos dan Deimos.
Ø Yupiter mempunyai 16
satelit, antara lain: Ganymede (satelit terbesar) dan Callisto.
Ø Saturnus mempunyai 26
satelit, antara lain: Titan dan Telesto.
Ø Uranus mempunyai 27
satelit, antara lain: Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.
Ø Neptunus mempunyai 13
satelit, antara lain: Proteus, Triton, dan Nereid.
8.
Bentuk
bumi tidak benar-benar bulat, tetapi agak lonjong.
Ø Rotasi
bumi adalah
perputaran bumi pada porosnya. Rotasi bumi memerlukan waktu 23 jam 56 menit 4
detik. Arah rotasi bumi dari barat ke timur.
Beberapa
akibat rotasi bumi:
a.
Gerak
semu harian matahari. Matahari seolah-olah terbit di sebelah timur dan terbenam
di sebelah barat.
b.
Pergantian
siang dan malam.
c.
Perbedaan
waktu
ü
|
ü
|
Keterangan: T = waktu di
daerah tertentu
GMT (Greenwich Mean Time) = waktu di bujur 00
BT = bujur timur
BB = bujur barat
Bujur 1800
ditetapkan sebagai Batas Penanggalan Internasional (International Date Line). Artinya: tanggal di belahan bumi bagian
timur (00 – 1800 BT) lebih dahulu 1 hari daripada tanggal
di belahan bumi bagian barat (00 – 1800 BB).
d.
Pembelokan
arah angin.
Di belahan bumi selatan,
angin membelok ke kiri, sedangkan di belahan bumi utara, angin membelok ke
kanan.
e.
Pembelokan
arah arus laut.
Di belahan bumi utara,
arus laut membelok searah jarum jam, sedangkan di belahan bumi selatan, arus
laut membelok berlawanan arah jarum jam.
f.
Bumi
menggembung di katulistiwa dan memepat di kedua kutubnya.
Ø Revolusi
bumi adalah
peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi memerlukan waktu 365 hari 5
jam 48 menit 46 detik (365 ¼ hari). Arah revolusi bumi berlawanan arah dengan
perputaran jarum jam (dari barat ke timur). Dalam berevolusi, sumbu bumi 23 ½0
terhadap garis yang tegak lurus bidang ekliptika dengan arah tetap.
Selama berevolusi, bumi
menempuh lintasan berbentuk elips. Lintasan peredaran bumi disebut ekliptika. Bidang edar bumi saat
berevolusi disebut bidang ekliptika.
Beberapa
akibat revolusi bumi:
a.
Gerak
semu tahunan matahari. Matahari seolah-olah bergerak bolak-balik dari daerah
katulistiwa selama 1 tahun.
v Pada tanggal 21 Maret,
matahari terbit di atas garis katulistiwa.
v Pada tanggal 21 Juni,
matahari terbit di atas garis balik utara (23 ½0 LU)
v Pada tanggal 23
September, matahari terbit di atas garis katulistiwa.
v Pada tanggal 22 Desember,
matahari terbit di atas garis balik selatan (23 ½0 LS)
b.
Perbedaan
lamanya siang dan malam di belahan bumi utara dan selatan.
c.
Pergantian
musim.
Periode
waktu
|
Belahan
bumi utara
|
Belahan
bumi selatan
|
21 Maret – 21 Juni
|
Musim semi
|
Musim gugur
|
21 Juni – 23 September
|
Musim panas
|
Musim dingin
|
23 September – 22
Desember
|
Musim gugur
|
Musim semi
|
22 Desember – 21 Maret
|
Musim dingin
|
Musim panas
|
d.
Terlihatnya
rasi bintang yang berbeda setiap bulan.
9.
Kala
revolusi bumi (365 ¼ hari) digunakan sebagai dasar perhitungan tahun syamsiah (masehi) yaitu 1 tahun = 365 hari. Untuk tahun-tahun
kelipatan 4 (tahun kabisat), 1 tahun = 366 hari sehingga Februari berjumlah 29
hari.
10.
Karakteristik bulan
a.
Berbentuk
bulat
b.
Permukaannya
tandus dan banyak kawah
c.
Massanya
8,1 x 1022 kg
d.
Jarak
dengan bumi = 384.403 km
e.
Gaya
gravitasi bulan =
x gaya gravitasi bumi
f.
Diameter
bulan = ¼ x diameter bumi
g.
Beredar
mengelilingi bumi dari barat ke timur
h.
Tidak
memiliki atmosfer, akibatnya:
ü Suhunya sangat ekstrim,
yaitu: pada siang hari mencapai 1100 C dan malam hari mencapai – 1730
C
ü Bunyi tidak dapat
merambat
ü Langitnya berwarna hitam
kelam
ü Tidak ada siklus air
i.
Bulan
melakukan 3 gerakan sekaligus, yaitu: gerak berputar pada porosnya (rotasi),
gerak mengelilingi bumi, dan gerak bersama-sama bumi mengelilingi matahari.
Kala rotasi bulan sama dengan
kala revolusi bulan mengelilingi bumi sehingga permukaan bulan yang menghadap
ke bumi selalu sama.
11.
Beberapa akibat gerakan
bulan
a.
Pembagian
bulan Sideris dan Sinodis
Gambar
Bulan Sideris
|
Gambar
Bulan Sinodis
|
|
|
Ø Satu
bulan sideris adalah
waktu yang diperlukan bulan untuk sekali berputar mengelilingi bumi.
Satu bulan sideris = 27,3
hari. Karena bulan dan bumi bersama-sama mengelilingi matahari, maka bentuk
muka bulan yang tampak dari bumi belum seperti semula meskipun bulan sudah
selesai dalam sekali putaran.
Ø Satu
bulan sinodis adalah
waktu yang diperlukan bulan agar tampak seperti semula.
Satu bulan sinodis = 29,5
hari. Periode sinodis menjadi dasar perhitungan tahun Komariah (Hijriah). Satu tahun Hijriah = 354 hari. Untuk
tahun-tahun kelipatan 4 (tahun kabisat), 1 tahun = 355 hari.
b.
Fase-fase
bulan
Fase bulan adalah perubahan bentuk
bulan yang terlihat dari bumi.
Gambar
Fase-fase bulan
|
c.
Gerhana
matahari dan gerhana bulan
i)
Gerhana matahari
Gerhana matahari terjadi
jika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus, sehingga sinar
matahari ke bumi terhalang bulan. Gerhana matahari terjadi pada saat bulan
baru.
Gerhana
matahari ada 3 jenis, yaitu:
(a)
Gerhana matahari total
Terjadi di daerah yang
berada di bayangan inti (umbra) bulan, sehingga cahaya matahari tidak tampak
sama sekali. Gerhana matahari total berlangsung selama 6 menit.
(b)
Gerhana matahari sebagian
Terjadi di daerah yang
berada di bayangan kabur (penumbra) bulan, sehingga cahaya matahari hanya
tampak sebagian.
(c)
Gerhana matahari cincin
Terjadi jika bulan berada
di titik terjauh (titik aphelium) dari bumi. Gerhana matahari cincin terjadi di
daerah yang terkena perpanjangan bayangan inti (umbra), sehingga cahaya
matahari tampak seperti cincin.
ii)
Gerhana bulan
Gerhana bulan terjadi
jika matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis lurus, sehingga sinar
matahari ke bulan terhalang bumi. Gerhana bulan terjadi pada saat bulan
purnama.
Gerhana
bulan ada 3 jenis, yaitu:
(a)
Gerhana bulan total
Terjadi ketika bulan
berada di bayangan inti (umbra) bumi, sehingga cahaya bulan tidak tampak sama
sekali. Gerhana bulan total berlangsung 40 menit.
(b)
Gerhana bulan sebagian
Terjadi ketika bulan
berada sebagian di umbra bumi dan sebagian di penumbra bumi.
(c)
Gerhana bulan penumbra
Terjadi ketika bulan
berada di penumbra bumi. Gerhana bulan penumbra berlangsung selama 6 jam.
d.
Pasang
surut air laut
Pasang adalah peristiwa naiknya
permukaan air laut, sedangkan surut adalah
peristiwa turunnya permukaan air laut. Pasang surut air laut disebabkan oleh
gaya gravitasi bulan dan gaya gravitasi matahari. Sebenarnya gaya gravitasi
matahari lebih besar daripada gaya gravitasi bulan, tetapi karena bulan lebih
dekat dengan bumi sehingga pengaruh gaya gravitasi bulan terhadap bumi lebih
kuat dibanding gaya gravitasi matahari. Karena bumi berotasi maka setiap daerah
di bumi mengalami pasang surut secara bergantian 2 kali setiap hari.
Pasang
air laut ada 2 macam, yaitu:
1)
Pasang purnama
Disebabkan oleh gaya
gravitasi bulan, terjadi pada malam hari saat bulan baru dan bulan purnama.
Pasang mencapai maksimum saat gerhana matahari.
2)
Pasang perbani
Pasang perbani
dipengaruhi oleh gaya gravitasi bulan dan matahari yang saling tegak lurus,
yaitu saat bulan kuartir pertama dan kuartir ketiga. Permukaan air laut turun
serendah-rendahnya.
12.
Hukum-hukum Kepler
a.
Hukum I Kepler
Berbunyi: “Orbit setiap planet berbentuk elips dan matahari terletak pada salah
satu fokusnya”
Keterangan:
Ø Titik
aphelium adalah
titik terjauh planet dari matahari.
Bumi berada pada titik
aphlium pada tanggal 5 Juli dengan jarak 152 juta km dari matahari.
Ø Titik
perihelium adalah
titik terdekat planet dari matahari.
Bumi berada pada titik
perihelium pada tanggal 5 Januari dengan jarak 147 juta km dari matahari.
b.
Hukum II Kepler
Berbunyi: ”Dalam jangka waktu yang sama, garis yang menghubungkan planet dengan
matahari selama revolusi planet tersebut akan melewati bidang yang luasnya
sama.”
c.
Hukum III Kepler
Berbunyi: “Kuadrat kala revolusi planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak
rata-ratanya dari matahari.”
|
Keterangan: T1 = kala
revolusi planet 1
T2 = kala
revolusi planet 2
R1 = jarak
planet 1 ke matahari
R2 = jarak
planet 1 ke matahari
13.
Cara menempatkan satelit
buatan pada orbitnya
Keterangan:
Satelit buatan yang akan
dipasang dibawa oleh pesawat ulang-alik atau diluncurkan dengan roket. Awalnya
satelit ditempatkan pada orbit transfer yang berbentuk elips. Orbit transfer
mempunyai titik terjauh dari bumi (apogee) sekitar 36.000 km di atas permukaan
bumi dan titik terdekat dari bumi (perigee). Setelah itu roket pendorong pada
satelit akan mendorong satelit hingga berada titik perigee. Lalu satelit akan
keluar dari orbit transfer dan memasuki orbit geosinkron yang berbentuk
lingkaran.
14.
Lapisan litosfer bumi
(kerak bumi) adalah
lapisan terluar/kulit bumi yang tersusun atas batu-batuan. Ketebalan di bawah
laut sekitar 3 km, sedangkan di benua mencapai 35 km.
15.
Bentang
alam mempunyai 3 unsur yaitu kemiringan medan, ketinggian puncak, dan cara
terdapatnya muka daratan.
16.
Lereng adalah bentang alam yang
miring.
Berdasarkan kemiringannya,
lereng ada 4 macam, yaitu:
a.
Lereng
landai dengan kemiringan 50
b.
Lereng
curam dengan kemiringan 450
c.
Lereng
terjal dengan kemiringan 700
d.
Lereng
tegak (dinding) dengan kemiringan 900
17.
Berdasarkan
ketinggian dan kemiringannya, bentuk permukaan daratan ada bermacam-macam,
yaitu:
a.
Dataran rendah adalah daratan yang
melandai hampir rata dengan sedikit kemiringan, terletak pada ketinggian kurang
dari 200 meter di atas permukaan laut.
b.
Dataran tinggi adalah daratan yang
melandai (daerah datar) yang terletak di gunung-gunung/pegunungan.
c.
Lembah adalah daratan yang
memanjang sepanjang sungai dan berada di antara gunung-gunung.
d.
Ngarai adalah lembah yang
kiri-kanannya dibatasi oleh tebing-tebing terjal.
e.
Cekungan adalah bentuk muka bumi
yang lebih rendah daripada daerah sekelilingnya.
f.
Bukit adalah muka bumi yang
mempunyai puncak dan kemiringan sampai jarak 500 meter dari tempat
sekelilingnya.
g.
Perbukitan adalah muka bumi yang
terdiri dari kelompok-kelompok bukit yang tingginya antara 200 – 300 meter.
h.
Gunung adalah bukit yang
ketinggiannya lebih dari 1000 meter.
i.
Pematang adalah suatu
pegunungan/perbukitan yang mempunyai puncak berderet dan kakinya bersatu.
18.
Bentuk-bentuk dasar laut
a.
Paparan adalah dataran di dasar
laut yang terhampar di tepi benua, landai, dan membentuk dangkalan.
b.
Cekungan adalah paparan benua ke
arah laut dan berbentuk cekung dengan kedalaman 130 – 4000 meter.
c.
Lereng benua adalah paparan di tepi
benua yang melandai ke arah laut sampai ke dasar cekungan.
d.
Palung adalah cekungan yang
berupa lembah yang sempit, dalam, dan berdinding curam.
e.
Ambang laut adalah bentuk gunung laut
yang puncaknya muncul ke permukaan air laut.
19.
Proses-proses yang
terjadi di lapisan litosfer
a.
Pelapukan adalah peristiwa rusaknya
batuan dari batuan besar menjadi batuan kecil, bahkan sampai halus.
Pelapukan
ada 3 jenis, yaitu:
1)
Pelapukn mekanik (fisik) yaitu pelapukan karena
proses mekanik oleh suhu, cuaca, dan erosi tanpa mengubah komposisi benda.
2)
Pelapukan organik
(biologis) yaitu
pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup (tumbuhan, lumut, dan bakteri).
3)
Pelapukan kimiawi yaitu pelapukan yang
disebabkan oleh reaksi-reaksi kimia sehingga mengubah komposisi zat.
b.
Gempa bumi adalah goncangan dengan
kekuatan sangat besar di permukaan bumi.
Berdasarkan penyebab gempa bumi
ada 3 jenis, yaitu:
1)
Gempa tektonik yaitu gempa yang
disebabkan pergeseran lempeng kerak bumi.
2)
Gempa vulkanik yaitu gempa yang
disebabkan aktivitas gunung berapi.
3)
Gempa runtuhan yaitu gempa yang
disebabkan tanah yang runtuh.
Pusat gempa disebut hiposentrum. Alat untuk mengukur
kekuatan gempa disebut seismograf. Lukisan
grafik pada seismograf disebut seismogram.
c.
Gunung meletus
Vulkanisme adalah peristiwa naiknya
magma ke permukaan bumi.
Erupsi adalah gejala munculnya
magma di atas permukaan bumi.
20.
Atmosfer adalah selubung udara
yang menyelimuti bumi.
Atmosfer terdiri dari
debu, uap air, dan gas. Komponen gas antara lain: nitrogen (78 %), oksigen (21
%), argon (0,9 %), karbondioksida (0,03 %), dan gas lain sebanyak 0,07 %. Tebal
lapisan atmosfer mencapai 10.000 km dari permukaan bumi.
Fungsi
atmosfer:
Ø Melindungi penduduk bumi
dari benda-benda angkasa
Ø Menjaga suhu permukaan
bumi
Ø Tempat pengaturan cuaca
Berdasarkan suhunya,
atmosfer dibagi menjadi 5 lapisan, yaitu:
1)
Troposfer
Lapisan yang paling dekat
dengan permukaan bumi. Ketebalannya sekitar 15 km. Tempat terjadinya cuaca
(seperti: suhu, tekanan udara, angin), dan awan. Pesawat terbang melintas pada
lapisan ini. Terdapat uap air, terdapat percampuran udara, mengandung 80%
gas-gas yang ada di atmosfer. Tiap naik 1 km, suhunya turun 6,50 C.
2)
Stratosfer
Berada pada ketinggian 15
– 50 km dari permukaan bumi. Terdapat lapisan ozon untuk menyerap sinar
ultraviolet. Abu letusan gunung berapi dan pesawat supersonik dapat mencapai
lapisan stratosfer. Semakin tinggi suhunya semakin naik. Tidak terdapat
percampuran udara secara vertikal.
3)
Mesosfer
Terletak pada ketinggian
50 – 80 km dari permukaan bumi. Mempunyai lapisan yang mengalami ionisasi yang
disebut lapisan ionosfer. Lapisan
ionosfer mampu memantulkan gelombang radio.
4)
Termosfer
Terletak pada ketinggian
80 – 500 km dari permukaan bumi. Suhu dapat mencapai 3000 C.
5)
Eksosfer
Terletak pada ketinggian
500 km hingga mencapai luar angkasa. Pada ketinggian 3000 km, molekul udara
dapat bergerak dengan bebas hingga dapat meninggalkan bumi menuju luar angkasa.
Catatan:
v Lapisan peralihan antara
troposfer dan stratosfer disebut tropopause.
Ketebalannya sekitar 12 km.
v Lapisan peralihan antara
stratosfer dan mesosfer disebut stratospuase.
Ketebalannya sekitar 50 km.
v Lapisan peralihan antara
mesosfer dan termosfer disebut mesopause.
Suhu terendahnya mencapai – 1200 C yang merupakan suhu terendah
di atmosfer.
21.
Permasalahan lingkungan
a.
Pemanasan global adalah peningkatan suhu
permukaan bumi secara menyeluruh (global).
Penyebab
pemanasan global:
1)
Pengalihan
kandungan karbon dari litosfer ke atmosfer sehingga karbon bersenyawa dengan
oksigen membentuk karbondioksida.
Contoh: pertambangan batu
bara, pembusukan jasad makhluk hidup yang mengandung CO2, dan gunung
meletus.
2)
Peningkatan
gas rumah kaca di atmosfer terutama karbondioksida (CO2) menyebabkan
efek rumah kaca. Efek rumah kaca adalah
keadaan dimana lapisan CO2 bumi mampu ditembus sinar matahari tetapi
tidak mampu ditembus pantulan sinar matahari setelah mengenai bumi.
Gas-gas
rumah kaca antara lain:
·
Karbondioksida
(CO2) berasal dari hasil oksidasi makhluk hidup
·
Metana
(CH4) berasal dari kotoran ternak
·
Freon
(FCF) berasal dari aerosol, parfum semprot, dan pendingin lemari es (AC).
·
Nitrogen
monoksida (NO) berasal dari pupuk.
Dampak
pemanasan global:
1)
Peningkatan
suhu permukaan bumi
2)
Mencairnya
es di kutub utara dan selatan
3)
Kenaikan
permukaan air laut
4)
Banjir
rob (luapan air laut)
5)
Angin
badai
6)
Perubahan
cuaca dan iklim yang tidak menentu (ekstrim)
b.
Pencemaran
lingkungan berupa pencemaran air, tanah, udara, dan suara. Zat pencemar disebut
polutan.
1)
Pencemaran
air dan tanah disebabkan oleh:
§ Limbah zat padat yang
mengandung zat kimia berbahaya. Misal: limbah sisa pabrik, rumah sakit, dan
industri.
§ Sampah plastik
§ Limbah cair yang
mengandung zat kimia berbahaya. Misal: merkuri.
2)
Pencemaran
udara disebabkan oleh:
§ Gas-gas berbahaya seperti
karbonmonoksida
§ Gangguan medan
elektromagnetik yang dihasilkan oleh jaringan listrik tegangan tinggi
3)
Pencemaran
suara, misalnya: bising suara pabrik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar